Data 300 Guru Belum Lengkap, Pencairan TFG Tersendat

Kabid GTK Dindik Surabaya Mamik Suparmi melakukan pembinaan kepada guru swasta terkait pentingnya data Dapodik di ruang Bung Tomo Kantor Dindik Surabaya, Senin (21/8) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi]

Surabaya, Bhirawa
Mekanisme pencairan tunjangan fungsional guru (TFG) SD dan SMP swasta diubah. Bila sebelumnya dana masuk ke rekening sekolah, pada triwulan ini pencairan langsung ke rekening pribadi guru. Sayangnya, pencairan belum bisa dilakukan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya karena data 300 guru belum lengkap.
Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dindik Surabaya Mamik Suparmi mengatakan, guru swasta penerima TFG berjumlah 1.800 orang. Penerima TFG harus memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya, jam mengajar sudah memenuhi 24 jam seminggu, belum menerima tunjangan profesi guru (TPG), serta usianya tidak boleh lebih dari 60 tahun.
“Tidak boleh double accounting, kalau sudah terima TPG tidak menerima TFG,” katanya, Senin (21/8) kemarin.
Mamik mengungkapkan, pihaknya kini menunggu kelengkapan data guru penerima TFG agar dana bisa segera dicairkan. Pasalnya, dari 1.800 guru masih ada 300 guru yang belum melengkapi data. Data tersebut seperti KTP-nya yang mati, masih menunggu SK sekolah karena sedang di luar kota, hingga rekening yang belum lengkap.
“Pokoknya rekening teman-teman jangkep (lengkap), langsung kami masukan,” ujarnya.
Menurut dia, pencairan TFG tidak bisa sedikit-sedikit. Surat keterangan dari Dindik Surabaya jadi satu. Sehingga, data guru yang lengkap belum bisa menerima dana TFG karena menunggu yang lain tuntas.
“Kami sekarang menunggu teman-teman guru agar bisa dicairkan,” terangnya. Nominal dana TFG, lanjut Mamik, Rp 300.000 per guru per bulan. Pencairan triwulan sekali.
Terpisah, anggota Komisi D DPRD Surabaya Djunaidi mengatakan, pencairan TFG pada triwulan pertama dicairkan ke sekolah. Triwulan ini, katanya, pencairannya langsung ke personal guru. Jadi, guru harus membuka rekening sendiri di Bank Jatim. “Untuk ini kita minta guru swasta bekerja sama dengan Dindik,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, guru yang mengalami kesulitan dalam hal kelengkapan data diminta segera konsultasi dengan Dindik. Ia berharap jangan sampai terjadi kesalahan data yang menghambat proses pencairan.
Diakuinya, saat ini ada 300 guru swasta yang datanya belum lengkap. “Artinya, satu data tersendat, semua guru ikut tersendat pencairannya,” katanya. Pihaknya pun mendorong 300 guru tersebut segera koordinasi dengan Dispendik guna perbaikan data. [geh]

Tags: