Datang dari Mancanegara Berbagi Cara Manfaatkan Sampah

Rebeca Elina Puce dari Latvia dan João Alexandre Ramos Pereira dari Portugal berbagi ilmu tentang cara memanfaatkan botol plastik pada siswa SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Selasa (25/7). [adit hananta utama]

Surabaya, Bhirawa
Usaha merawat lingkungan terus dikampanyekan sebagai  agenda global yang mendapat perhatian dunia. Pengelolaan sampah adalah salah satu bentuknya. Dan dunia pendidikan, memberikan ruang yang luas untuk ikut terlibat menjadi bagian di dalamnya.
Praktik itu ditunjukkan 14 mahasiswa dari mancanegara kepada siswa baru di SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Selasa (25/7). Mereka berangkat dari sejumlah negara seperti Latvia, Belanda, Portugal, Kanada, Rumani dan sejumlah negara-negara Asia untuk berbagi ilmu  tentang pemanfaatan sampah.
“Senang sekali bisa berbagi hal-hal kecil yang bermanfaat untuk lingkungan. Terlebih, para siswa juga antusias mengikuti program ini,” tutur João Alexandre Ramos Pereira di sela kunjungannya di Surabaya dalam program Earth Heroes.
Joao mengakui, kebiasaan merawat lingkungan telah dia lakukan sejak dia bersekolah. Kini, usaha untuk mengajak masyarakat menjaga lingkungan terus dia lakukan dengan berbagai cara. “Semisal mengubah botol minuman plastik menjadi tempat pensil atau peralatan kecil seperti gunting,” tutur mahasiswa Fakultas Teknik Engineering University of Aveiro itu.
Untuk mengubah botol plastik menjadi tempat pensil, Joao membuat belahan sekitar 10 cm di bagian tubuh botol. Setelah itu, belahan diperluas seukuran jari telunjuk dan diberi tempelan resleting agar bisa dibuka tutup. Selain tempat pensil, botol plastik juga bisa digunakan untuk kebutuhan lain seperti pot dan vas bunga.
Rekan Joao, Rebeca Elina Puce yang datang dari Latvia Eropa Timur juga tampak antusias berbagi inovasi dengan siswa. Bekah, sapaan akrab Rebeca, mengingatkan para siswa agar botol plastik jangan dibuang sembarangan. Apalagi, botol tersebut dianggap tidak ramah pada lingkungan. “Botol plastik bisa dimanfaatkan kembali,” terang mahasiswa Busines University Turiba jurusan Marketing and Sales Management ini.
Bekah mengaku baru pertama kali mengunjungi Indonesia. Kota Surabaya dinilai cukup panas bila dibandingkan dengan negaranya yang bersuhu dingin. Meski demikian, dia senang bisa berbagi ilmu kepada siswa SMA Muhammadiyah 10 Surabaya. “Saya senang tantangan dan traveling. Jadi, ini pengalaman yang menyenangkan,” ujarnya.
Staf Kerjasama Program Internasional SMA Muhammadiyah 10 Surabaya Riza Arif mengatakan, program ini merupakan kerjasama yang dibangun dengan AIESEC Surabaya. Menurutnya, kedatangan mahasiswa asing penting untuk membuka wawasan global bagi siswa baru. Di sisi lain, misi yang mereka bawa juga sangat mendukung program-program sekolah terkait lingkungan. “Di sekolah, kita memiliki ekstra kurikuler bidang ekologi yang aktif,” tutur dia.
Riza mengakui mahasiswa asing sudah cukup familiar dengan model pembelajaran di sekolahnya. Yakni mengutamakan kecakapan hidup dengan memanfaatkan apa saja baik di dalam maupun luar sekolah. “Bahkan siswa kami lebih banyak aktivitas di luar sekolah layaknya sekolah di luar negeri. Karena sebagian kurikulum kita memang diadopsi dari Singapura,” pungkas Riza. [tam]

Tags: