Datangkan Sera dan Jane di TWSL Kota Probolinggo Untuk Tarik Wisatawan

Wali Kota Hadi kedatangan dua ekor singa Afrika.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Untuk meningkatkan kunungan wisata yang sikniffikan di kota Probolinggo, khususnya di Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). Pemerintah Kota Probolinggo datangkan dua ekor Singa Afrika bernama Sera dan Jane jadi penghuni baru, yang ke 224 dan 225, sejak Kamis 6/2/2020 sore. Kehadiran dua ekor satwa dari Taman Safari Prigen ini, diharapkan dapat mendongkrak jumlah pengunjung TWSL lebih banyak lagi.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin hadir menyambut kedatangan satwa ke 224 dan 225 di TWSL ini. Dua buah kandang berukuran besar, pakan dan kebersihan kadang pun sudah dipersiapkan khusus untuk si jantan Sera dan betina Jane sesuai petunjuk BKSDA dan TSI.
“Kita siapkan dengan matang lebih dari setahun. Ada perluasan kandang, sudah dipantau dan dicek oleh BKSDA. Kebutuhan makanan sekitar 5-7 kg setiap satu ekor singa, anggarannya sudah kami siapkan di APBD 2020,” ujar Kepala UPT Informasi Pendidikan dan Lingkungan Hidup, Akbarul Huzaini, Minggu 9/2/2020.
Sera ysng usianya hampir lima tahun, sedangkan Jane masih sekitar dua tahunan. Menurut Kurator TSI Prigen, Ivan Candra, setahun ke depan singa Afrika ini bisa beranak dan dirawat TWSL. “Akan kami pantau karena kami (antara TWSL dan TSI) ada kerja sama. Satwa ini sudah kami pilihkan bukan sebagai saudara, mereka siap kawin sekitar empat sampai lima tahun,” katanya. Singa Afrika dikatakan tua jika sudah berusia di atas 17-20 tahun.
Ivan menambahkan, stress dalam perjalanan ke tempat baru sudah menjadi hal biasa untuk semua satwa. Namun pihaknya sudah mempersiapkan sebaik-baiknya sejak awal. Selama 14-40 hari TSI akan membantu memantau agar Sera dan Jane cepat beradaptasi dan tenang. “Semoga tidak ada kendala di tempat ini. Disini juga sudah ada keeper-nya,” tutur Ivan.
Wali Kota Habib Hadi berharap dengan adanya dua ekor singa yang melengkapi TWSL bisa menjadi wahana edukasi bagi masyarakat. Bahkan, rencananya TWSL akan terus dikembangkan. Di tahun 2020 sudah dianggarkan pembelian tanah seluas 2,5 hektar.
“Ke depan akan kita lengkapi semua, perluasan dan pengembangannya karena TWSL satu-satunya destinasi wisata dan edukasi,” ujar Habib Hadi.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menargetkan adanya kenaikan PAD di tahun 2020 sebesar Rp 550 juta. Target ini naik Rp 50 juta dari tahun 2019 lalu. Keberadaan Sera dan Jane diharapkan menjadi daya tarik karena banyak pengunjung yang menanyakan satwa singa atau carnivora.
Lebih lanjut Kepala UPT Informasi Pendidikan dan Lingkungan Hidup, Akbarul mengatakan pihaknya telah menyiapkan dengan matang lebih dari setahun. “Mulai perluasan kandang, sudah dipantau dan dicek oleh BKSDA. Termasuk anggaran kebutuhan makanan sekitar 5-7 kg setiap satu ekor singa, sudah disiapkan di APBD 2020,”terangnya.
Ivan menambahkan stres dalam perjalanan ke tempat baru sudah menjadi hal biasa untuk semua satwa. Namun pihaknya sudah mempersiapkan sebaik-baiknya sejak awal. Selama 14-40 hari TSI akan membantu memantau agar Sera dan Jane cepat beradaptasi dan tenang, tambahnya.(Wap)

Tags: