Dawet Daun Kelor Jadi Motivasi Lakukan Penelitian

Norzienti

Norzienti
Prestasi sebagai finalis Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia atau Expo Fiksi 2017 di Bandung tahun lalu, tak membuat alumnus SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Norzienti berpuas diri. Terbukti, calon mahasiswa baru Fakultas Ekonomi Bisnis jurusan Manejemen Universitas Airlangga (Unair) masih ingin terus belajar dan melakukan penelitian dengan inovasi Dawet Daun Kelor (Danke) yang ia sodorkan dalam Expo Fiksi 2017 bidang Boga kategori rintisan usaha.
“Meskipun pada waktu itu saya harus puas di posisi finalis. Tapi saya berencana saat kuliah nanti akan saya kembangkan” ungkapnya.
Misalnya, lanjut dia, uji kandungan yang dimiliki daun kelor, dan perbandingan daun kelor yang digunakan. Sehingga nantinya, tidak menimbulkan efek samping yang justru membahayakan tubuh. Namun sayangnya, tambah dia, hingga saat ini pihaknya masih belum berani memasarkan produk yang ia konsepkan secara lebih luas. Mengingat ada berbagai tahap yang harus ia lakukan untuk pemasaran.
Diakuinya, ide dawet berbahan dasar daun kelor tersebut berawal dari kesukaanya meminum es dawet yang dijual di pasaran. Di samping itu, ia mengungkapkan jika daun kelor masih banyak digunakan untuk pelengkap sayur dan di kaitkan dengan hal-hal yang bersifat mistis.
“Di pasar sering lihat daun kelor dijual murah meriah. Tapi jarang orang mau beli. Sekali beli di buat pelengkap sayur atau di kaitkan dengan sesuatu yang mistis” jelasnya.
Menurutnya, ide daun kelor yang digunakan sebagai bahan minuman masih belum ada dipasaran. Sisi lain, ia ingin menawarkan minuman tradisional yang memadukan daun kelor sebagai sumber vitamin. “Daun kelor sendiri merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak memiliki menafaat. Serta vitamin yang lebih tinggi di banding dengan berbagai jenis buah” paparnya. Lebih lanjut, meskipun tidak menduduki posisi juara dalam kompetisi Expo Fiksi 2017, Perempuan kelahiran Labangka Kalimantan Timur cukup berbangga diri. Pasalnya, ia menuturkan jika melalui konpetisi tersebut banyak hal yang ia dapatkan. Misalnya, bertemu dengan orang-orang hebat dengan ide “Out of The Box” nya.
“Jadi semua lomba yang saya ikuti bukan sekedar cari menang. Tapi saya nambah pengalaman. Jadi tahu apa yang saya suka dan apa yang tidak saya suka” ujarnya.
Di sisi lain, tambah dia, banyak ilmu dan wawasan yang ia dapatkan selama berkompetisi pada ajang Expo Fiksi 2017. “Wawasan saya tentang berbisnis jadi bertambah dan meluas. Berbisnis itu nggak mudah. Tapi kalau tekun kita bisa membantu banyak orang dengan membuka lapangan pekerjaan” Sahut dia.
Selain itu, ujarnya, berbisnis juga mengajarkan kita untuk tidak cepat merasa puas dan menyerah ketika berada di bawah. “Bagi saya berbisnis tidak sekedar bagaimana mencari duit. Tapi belajar bagaimana berjuang untuk mendirikan usaha dengan berbagai tantangan yang harus dihadali” imbuh dia. Perempuan yang mengidolakan Ali Baba ini menuturkan jika ia ingin menjadi seorang pebisnis yang bergerak pada bidang penelitian pangan dan pertanian.
“Ya meskipun gak sinkron dengan jurusan kuliah yang saya ambil saat ini, tapi saya berharap bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan yang saya miliki dengan bidang majemen” pungkasnya. [ina]

Tags: