Daya Beli Daging Turun, RPH Ikut Sepi

Para penjual daging sapi di Pasar Larangan terus berjualan, mereka malas untuk ikut-ikutan mogok. [achmad suprayogi/bhirawa]

Para penjual daging sapi di Pasar Larangan terus berjualan, mereka malas untuk ikut-ikutan mogok. [achmad suprayogi/bhirawa]

Kota Malang, Bhirawa
Sejak tiga bulan terakhir pasca Idul Fitri, daya beli daging di Kota Malang menurun. Kondisi tersebut mempengaruhi penyembelihan sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang.
Direktur RPH Kota Malang, Joko Sudadi, kepada Bhirawa Kamis (15/10) kemarin menjelaskan pemotongan hewan ditempatnya, kini tinggal berkisar 30 ekor saja.  Padahal  saat bulan Puasa lalu, pemotongan mencapai 40 ekor lebih.
“Sudah tiga bulan ini, kecenderungan pemotongan menurun. Meskipun pada bulan haji, atau bulan Besar. Biasanya kalau musim orang punya hajat selama bulan Besar,  permintaan tinggi dan  pemotongan cenderung naik. Tapi tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, meskipun banyak orang punya hajat tapi, permintaan daging tetap turun,”tutur Djoko Sudadi. Padahal kata dia, harga daging dipasaran juga stabil. Harga daging  dari jagal di RPH dengan kualitas bagus untuk bakso, perkilogramnya hanya berkisar Rp94.000, sampai Rp95.000, saja.
Pihaknya menduga, menurunya daya beli masyarakat itu, karena mereka memilih untuk beralih pada daging ayam, atau sumber protein hewani lainnya.
”Perkiraan kita banyak masyarakat yang beralih ke daging ayam. Karena harganya lebih murah dibanding dengan daging sapi,” terang Djoko Sudadi. Bahkan pedagang bakso juga banyak menggunakan daging ayam. Karena mereka juga mensiasati adanya penurunan daya beli masyatakat.
Penurunan ini, diperkirakan akan terjadi pada pada bulan ini, karena orang punya hajat di Bulan Muharam itu, hampir tidak ada. Makanya ini juga akan berpengaruh pada permintaan daging. Ditanya apakah kemungkinan adanya daging dari luar menyerbu Kota Malang, pihaknya menjamin kemungkinan itu sangat kecil, karena pengawasan peredaran daging di Kota Malang terus dilakukan dengan ketat.
“Peredaran daging di Kota Malang diawasi secara berlapis, dan masyarakat Kota Malang memiliki kesadaran tinggi terkait dengan kesehatan daging. Daging yang diperoleh dari RPH selalu dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan,”tambahnya. Makanya pihaknya tetap yakin, tidak ada daging luar kota Malang, bisa masuk di pasaran dengan bebas. Apalagi ketersediaan sapi di Kota Malang melimpah.  [mut]

Rate this article!
Tags: