Dayu Mandalika, Siswa Inspiratif SMK Taruna Husada Bondowoso

Kacabdindik Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso Mahrus Syamsul bersama Kasek SMK Taruna Husada Bondowoso Fijriah Dharmayanti saat menghadiri launching buku karya tulisan Dayu Mandalika ‘Indonesia Butuh Karya’. [sawawi]

Peduli Memajukan Daerah, Buat Tulisan Buku ‘Indonesia Butuh Karya’
Kabupaten Bondowoso, Bhirawa
Sejak resmi menjadi SMK Mini, keberadaan SMK Taruna Husada yang beralamat di Jalan Diponegoro Desa Poncogati Kecamatan Curahdami Kabupaten Bondowoso, terus menorehkan prestasi gemilang. Buktinya pekan kemarin, Kepala Sekolah (Kasek) SMK Taruna Husada Fijriah Dharmayanti sempat di terima Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Elestianto Dardak di Grahadi karena berhasil memproduksi hand sanitizer (cairan antiseptik pembersih tangan). Kali ini, salah satu siswa terbaiknya bernama Dayu Mandalika sukses menulis sebuah buku berjudul ‘Indonesia Butuh Karya’.
Pagi itu, sekitar pukul 08,00 wib, salah satu sekolah kejuruan swasta yang berada dipinggiran Kota Tape itu masih sepi. Hanya ada tiga tenaga pendidik yang tampak mempersiapkan sistem pembelajaran online atau daring (dalam jaringan). Setelah ditunggu sekitar lima menit, Kasek Fijriah Dharmayanti akhirnya datang di sekolah yang lokasinya bergandengan dengan masjid Curahdami tersebut. “Sudah tadi menunggu ya mas. Silahkan diminum dulu kopinya,” pinta Efi, panggilan akrab Fijriah Dharmayanti, sesaat tiba di ruang kerjanya.
Sesaat kemudian Efi mulai menceritakan keberadaan sekolah yang diakui masih minim fasilitas dan sarana prasarana jika dibandingkan dengan sekolah kejuruan swasta lainnya. Kata Efi, sekolah yang didirikan tahun 2012 silam itu, baru memiliki 3 ruang kelas dan lantainya belum dikeramik alias masih diplester semen. Meski minim fasilitas, urai Efi, ia bersama seluruh tenaga pendidik dan kependidikan tidak kecil hati untuk memajukan SMK Taruna Husada Bondowoso. “Saya bersama seluruh keluarga besara SMK Taruna Husada ini terus menciptakan karya dan inovasi,” tegas Efi.
Buah dari kerja kerasnya selama 8 tahun menahkodai SMK Taruna Husada tidak percuma. Satu persatu prestasi pun berhasil diraih, mulai prestasi akademik dan non akademik. Yang terbaru, ujar Efi, sekolahnya berhasil memproduksi hand sanitizer dan salah satu siswanya berhasil menulis satu buah buku berjudul “Indonesia Butuh Karya’. Didalam buku ini, terang istri anggota DPRD Kabupaten Bondowoso periode 2019-2024 itu, Dayu Mandalika (penulis) mengajak para remaja dan pelajar untuk memberikan kontribusi positif bagi kemajuan daerah. “Bisa berupa prestasi seni, olahraga atau prestasi yang lain,” ucap Efi.
Menurut Efi, SMK Taruna Husada Bondowoso yang notabene merupakan sekolah kecil berbasis pesantren itu kian mampu menunjukkan eksistensi diwilayah pinggiran. Selain memprioritaskan inovasi produk, urainya, sekolah tetap menomorsatukan prestasi siswa. Salah satunya dicetuskan Dayu Mandalika yang bisa berpartisipasi untuk kegiatan literasi dan dunia sastra. Karya Mandalika yang berjudul ‘Indonesia Butuh Karya’ kini sudah berhasil menyandang status standar nasional karena di dalam buku itu bukan hanya berisi tulisan cerpen dan puisi semata. “Tetapi didalam tulisan buku itu banyak menyajikan berbagai inovasi yang bisa dijadikan pegangan bagi para pelajar dan remaja dalam berkarya,” tutur Efi.
Kedepan Efi berharap ada perhatian khusus dari pemerintah bagi kemajuan sarana dan prasarana SMK Taruna Husada Bondowoso sehingga menjadi sekolah yang representatif. Kondisi saat ini diakui Efi, masih minim dan itu merupakan tugas utama dirinya agar sekolah bisa terangkat menjadi lembaga pendidikan yang lebih maju. “Saya harus menciptakan sekolah ini menjadi sekolah yang representatif, sehingga guru dan siswa nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Minimal setahun kedepan harus sudah bisa terealisasi. Untuk itu saya berharap ada perhatian dari pemerintah Provinsi Jatim maupun Pemkab Bondowoso,” harap Efi.
Harapan itu bukan tanpa syarat karena baru baru ini lembaga SMK Taruna Husada telah mampu membawa nama baik Bondowoso di tingkat regional. Untuk itu, sambung Efi, keinginan sekolah untuk memiliki perluasan lahan juga menjadi atensi SMK Taruna Husada agar mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tak hanya itu, untuk bisa menjadi sekolah yang representatif, Efi harus bisa membangun sekolah dengan lantai keramik, memiliki laboratorium dan peralatan yang sesuai dengan standart. “Kalau SDM disini sudah cukup karena rata rata tenaga pendidiknya S1. Ada juga apoteker serta S1 Farmasi,” ungkap Efi.
Lebih jauh Efi menuturkan, setiap memasuki masa penerimaan siswa baru, SMK Taruna Husada terpaksa menolak siswa karena keterbatasan ruang kelas yang ada. Jika dipaksa diterima, ujar Efi, dikawatirkan proses pembelajaran siswa akan terganggu karena kelebihan siswa dengan sarana kelas yang minim. “Pemikiran saya praktis saja karena kawatir kalau menerima siswa baru yang banyak, akan dinilai tidak mengindahkan kenyamanan siswa saat belajar. Apalagi dalam prinsip belajar itu ditekankan harus menyenangkan sehingga belajar siswa berhasil maksimal,” terang alumnus Unesa Surabaya itu.
Sementara itu Dayu Mandalika ketika ditanya hasil tulisan karya bukunya mengatakan, sejak kecil ia memiliki bakat menulis, termasuk menulis sastra. Setelah diterima di SMK Taruna Husada Bondowoso, aku Dayu, bakatnya mulai diasah oleh Kasek Fijriah Dharmayanti hingga mampu menulis satu karya buku berjudul ‘Indonesia Butuh Karya’. Kata Dayu, tulisan tulisan yang dikemas dalam buku tersebut banyak memberikan inspirasi kepada remaja dan pelajar di Tanah Air, agar memiliki sesuatu yang membanggakan bisa ditunjukkan kepada masyarakat. “Saya ajak kepada teman teman atau remaja yang lain agar bisa membuat sesuatu yang positif. Bisa berupa karya seni, sosial budaya dan bidang yang lain. Saya berharap dalam buku ini banyak para remaja dan pelajar bisa memberikan prestasi bagi daerah,” tandas Dayu.
Disisi lain, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jatim Wilayah Bondowoso Mahrus Syamsul, sangat mengapresiasi hasil tulisan buku karya Dayu Mandalika, siswa SMK Taruna Husada Bondowoso. Sebagai wujud dukungan dan motivasi, aku mantan Kepala Sekolah SMAN 1 Prajekan Bondowoso itu, ia menghadiri launching buku tersebut beberapa hari yang lalu. “Isi dan tulisannya sangat bagus sekali. Banyak ajakan berinovasi serta cara menjadi siswa inspritaif dikupas dalam buku tersebut. Saya angkat topi buat karya tulisan Dayu Mandalika,” pungkas Mahrus Syamsul. [sawawi]

Tags: