DB Serang Tuban, Satu Pasien Meninggal

22-demam berdarah sTuban, Bhirawa
Wabah penyakit Demam Berdarah (DB) mulai menyerang sejumlah warga di Kab Tuban, utamanya kalangan anak-anak. Dari data yang dihimpun Bhirawa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Koesma Tuban menyebutkan, sedikitnya ada 14 pasien masuk RS dalam kondisi kekurangan trombosit akibat penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti.
”Bulan Juli saja ada empat belas pasien DB dengan konsisi bervariasi, satu diantarantya kritis dan meninggal dunia,” kata Siswanto, Bagian Humas RSUD Tuban.
Seperti yang seperti yang disampikan Wikoyatun Nikmah orang tua penderita DB dari Desa Pucangan, Kec Montong dimana ke dua anak-nya yang terjangkit DB saat sudah berangsur membaik dibanding sebelumnya.
”Awalnya kakaknya yang kesini duluan, terus adiknya juga terkena DB, gejalanya sama, panas terus dingin dan panas lagi serta muntah,” kata Wikoyatun.
Menanggapi serta mengantisipasi wabah akibat dari gigiran nyamuk Aedes aegypti, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab Tuban, akan langsung melakukan fogging dan sosialisasi pencegahan deman berdarah ke sejumlah tempat yang dianggap rawan DB sepetri pemukiman padat penduduk dan perkotaan.
”Kami akan melakukan fogging di beberapa titik rawan, karena bulan lalu ada yang meninggal akibat DB. Di Sukolilo rencananya besok ini kami akan foging dan berikan sosialisasi di sana,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, dr Saiful Hadi.
Kadis Kesehatan Pemkab Tuban ini juga menjelaskan, meski saat ini bukan musim penghujan yang berati tidak banyak genangan air liar yang dapat digunakan nyamuk berkembang biak (Bersarang). Namun daerah perkotaan dan pemukiman padat penduduk tetap cukup rawan demam berdarah.
”Daerah padat akan menjadi fokus kami melakukan fogging. Jangan dikiran musim kemarau tak ada nyamuk DB, genangan kecil yang tak disadari seperti fas bunga yang ada airnya bisa menjadi sarang nyamuk,” terang dr Saiful.
Dia juga menyampaikan, penyebaran nyamuk DB sebenarya tak hanya bersifat lokal dari daerah sarang nyamuk, nyamuk DB juga bisa berasal dari daerah atau wilayah lain melalui aktifitas transportasi, yakni nyamuk menempel dikendaraan kemudian terbang diwilayah lain.
”Aktifitas transpoftasi di Tuban yang ramai, tidak menutup kemungkinan dihinggapi nyamuk dari daerah luar yang kemudian lepas di sini dan mengigit warga,” papar dr Saiful
Sehingga dr Saiful menghimbau warga, agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan gerakan pencegahan dengan 3 M, yakni Menutup penampungan air, Mengubur barang bekas danĀ  Menguras penampungan air secara rutin. Dan melaporkan jika di lingkungan terdapat warga yang mengalami gejala DB, agar petugas dapat lagsung mengidentifikasi selanjutnya dilakukan semprot fogging dilingkungan itu.
”Laporkan jika ditemukan DB, agar petugas kami dapat langsung melakukan upaya pencegahan penyebaranya dengan fogging,” himbau Kadis Kesehatam Pemkab Tuban ini. [hud]

Caption foto : Salah satu pasien Demam Berdarah (DB) saat menunggu anak-nya di RSUD dr. Koesma Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tags: