Kondisi penderita DBD yang dirawat di RSUD Jombang, Kamis (10/01). [Arif Yulianto/Bhirawa].
Jombang, Bhirawa
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang cenderung naik akhir-akhir ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang memberikan imbauan kepada warga agar memakai oles anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk elama beraktifitas di siang hari.
Saat ini, menurut Plt Kepala Dinkes Jombang, dr. Pudji Umbaran, pihaknya telah berupaya menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melibatkan berbagai unsur melalui 3 M Plus yakni, Menutup, Mengubur, Menguras, dan plusnya adalah oles anti nyamuk pada anak-anak yang akan sekolah, mengaji, bermain, dan lain sebagainya.
“Kegiatan PSN ini sudah sangat maksimal. Namun demikian, mungkin ada hal yang terlupakan oleh masyarakat adalah oles anti nyamuk,” ujar dr.Pudji Umbaran.
Pudji Umbaran menjelaskan, oles anti nyamuk sangat penting dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya yang akan melakukan aktifitas seperti sekolah dan yang lain.
“Seyogyanya harus diberikan oles anti nyamuk, agar mereka terhindar dari gigitan nyamuk,” tandas Pudji Umbaran.
Dengan oles anti nyamuk, lanjutnya, jika pada PSN masih menyisakan nyamuk, maka anak akan terhindar dari gigitan nyamuk dan penularan DBD. Ditambahkannya, dengan kesigapan personil di seluruh Puskesmas di Kabupaten Jombang untuk memberikan penanganan pada kasus-kasus DBD yang ada, rujukan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang relatif masih aman dan stabil.
Sementara itu, di RSUD Jombang penderita DBD banyak dari kalangan anak-anak tengah mendapatkan perawatan intensif. Data yang dihimpun dari rumah sakit ini, tercatat ada 23 anak dan 40 orang dewasa yang di rawat karena diduga terkena DBD.
Salah seorang orang tua penderita DBD yang bernama Salma (54) asal Ngoro, Jombang menuturkan, anaknya Musrotul Fawas (11) di rawat di RSUD Jombang karena kondisi panas yang cukup tinggi.
“Jadi pulang dari ikut drumb band, dia langsung panas tinggi. Sekarang sudah lumayan membaik,” tutur Salma.(rif)
