DBD Renggut Tiga Nyawa Balita, Jombang Belum Dinyatakan KLB

Demam Berdarah DengueJombang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Jombang belum menentukan status Kejadian Luar Biasa (KLB), meski dalam rentang waktu tiga bulan ini terjadi peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jombang. Bahkan dalam rentan satu bulan terakhir tiga Balita meninggal akibat peyakit  yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegyti  itu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, dr. Heri Wibowo, menyatakan bahwa status KLB DBD akan diputuskan jika terjadi peningkatan secara drastis. Berdasarkan catatan Dinkes,  tahun 2014 terdapat 314 kasus DBD yang terjadi di wilayah Jombang. Selama tahun 2014, data jumlah penderita DBD mengalami naik turun. “Pada bulan Januari 2014, 38 kasus, bulan Februari sebanyak 32 kasus, dan bulan Maret 34 kasus dan jumlahnya turun pada bulan April,’’ katanya, Selasa (13/1).
Namun, kata Heri Wibowo, pada rentang waktu 3 bulan terakhir, jumlah kasus DBD mengalami peningkatan. Data yang masuk menyebutkan, sejak Oktober 2014 hingga 12 Januari 2015, jumlah kasus DBD di Jombang sebanyak 196 kasus.
Ia  menyebutkan, 38 kasus DBD terjadi pada Oktober 2014, 54 kasus pada bulan November dan pada bulan Desember terdapat 74 kasus DBD. Selama tahun 2014, korban meninggal akibat serangan DBD sebanyak 6 orang. Sedangkan, pada Januari 2015, kasus DBD yang tercatat sebanyak 30 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia 1 orang. “Tahun 2014 ada 6 orang yang meninggal dunia. Sedangkan pada Januari 2015, yaitu hingga tanggal 12 Januari, catatan kami ada 30 kasus dengan 1 orang meninggal dunia,” paparnya. Meski terjadi peningkatan pada jumlah kasus DBD, namun, sejauh ini belum ada rencana menyatakan status KLB  . Pihaknya memilih melakukan berbagai upaya agar jumlah kasus DBD di Jombang tidak bertambah pada hari-hari mendatang. “Berdasarkan data yang kami terima, ada peningkatan. Memang naik, tapi belum terlalu signifikan. Makanya untuk statusnya belum dinaikan ke KLB. Untuk status KLB itu harus mengalami kenaikan yang cukup signifikan tiga kali berturut-turut,” katanya.
Data Dinas Kesehatan ini berbeda dengan yang ada dilapangan, seperti yang diberitakan bhirawa, Data penderita DBD yang dirawat di RS milik pemerintah kabupaten Jombang hingga Senin (12/1) ada sebanyak 47 penderita yang menjalani perawatan intensif. Jumlah itu terhitung sejak satu bulan terakhir ini, yakni Desember hingga Januari 2015.” Penderita DBD memang masih banyak didominasi balita. Bahkan rentang satu bulan terakhir ini sudah tiga nyawa balita yang meninggal akibat DBD ini,” beber dr Pudji Umbaran Direktur RSUD Jombang, Senin (12/1) lalu. [rur]

Tags: