DBH Migas Turun, Bojonegoro Efisiensi Anggaran

dana bagi hasil (DBH) migasBojonegoro, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sebagai salah satu Kabupaten penghasil minyak dan gas (migas) harus melakukan penyesuaian terhadap APBD 2016. Karena sebagai dampak penurunan dana bagi hasil (DBH) migas, efisiensi anggaran dan mengurangi volume belanja menjadi salah satu langkah penyesuaian.
Kini Pemkab kembali meminta satuan kerja perangkat daerah (SKDP) memangkas anggaran hingga 40 persen dari alokasi yang sudah ditetapkan dalam APBD 2016. Namun langkah-langkah itu sebagai antisipasi atas turunnya asumsi APBN terhadap anjloknya harga minyak dunia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro I Nyoman Sudana mengatakan, penyesuaian nantinya pasti akan dilakukan. Yang jelas, program dan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat tetap menjadi prioritas pemerintah. Demikian pula diharapkan kepada seluruh SKPD untuk melaksanakan penyesuaian.
Penerimaan DBH migas 2016, mengalami revisi, disebabkan turunnya harga minyak dunia, selain juga turunnya target produksi minyak di daerahnya. “Target yang sudah ditetapkan di dalam APBD 2016 sebesar Rp1,4 triliun, diturunkan oleh Pemerintah menjadi hanya sekitar Rp 1 triliun,” kata I Nyoman Sudana, kemarin (1/2). [bas]

Tags: