Deadline Proyek Fisik Harus Selesai Sesuai Jadwal

Mas'ud Yunus

Mas’ud Yunus

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto Masud Yunus menekankan agar semua proyek fisik yang didanai APBD 2016 bisa selesai tepat waktu. Meski. Sejumlah proyek prestisius di Kota Mojokerto masuk dalam periode rawan, namun wali kota optimis anak buahnya memiliki terobosan dan mampu menyelesaikan sesuai jadwal.
“Saya sudah perintahkan supaya semua proyek fisik selesai tahun ini. Itu saja, harus ada terobosan cara kerja yang ekstrim untuk melaksanakannya,” ujar wali kota, Minggu (28/8) kemarin.
Orang nomer satu di Pemkot Mojokerto ini mengaku telah mendapatkan cara jitu dari bawahannya agar seluruh proyek fisik tuntas sesuai jadwal. Seperti pekerjaan saluran air Gajah Mada – Pahlawan (Gamapala) akan dikebut dari dua sisi yakni utara dan selatan. Dan nantinya, ketemu ditengah-tengah. Cara ini mempercepat pengerjaan sehingga bisa selesai sesuai jadwal. Masud Yunus juga berharap hal yang sama pada dua proyek multiyears lainnya. Ia berharap pembangunan GMSC dan Rejoto rampung tahun ini juga.
“Saya ingin GMSC dan Rejoto juga rampung tahun ini. Mesti kontrak GMSC tahun ini hanya sebatas pembuatan rangka dan atapnya saja. Tahun depan kita finishing sekaligus fokus isinya,” pungkasnya.
Sebelumnya rencana revitalisasi Jl Gajahmada dan Jl Pahlawan (Gamapala) Kota Mojokerto masuk fase lelang. Proyek senilai Rp52 miliar ini baru diajukan tender ulang pada 23 Agustus lalu.
Jika segera laku, masa pelaksanaan proyek pembuatan saluran air (ugether) dan trotoar ini hanya menyisakan 96 hari kerja sampai 26 Desember tahun ini. Proyek Gamapala, merupakan satu dari tiga proyek prestisius Pemkot setempat setelah pembangunan Grha Mojokerto Service City (GMSC) dan pembuatan Jl-Jembatan Rejoto yang telah terlebih dahulu masuk area proyek krisis.
“Lelang Gamapala retender pada 23 Agustus lalu. Lelang sebelumnya ditutup pada tanggal 18 Agustus, atau lima hari sebelumnya tanpa ada satupun pemenang lelang,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Mojokerto, Wiwiet Febrianto.
Mantan Kadisporabudpar ini menjelaskan, proyek ini untuk memperbesar saluran air disepanjang kedua jalan protokol. Sekalian, untuk membuat trotoar yang ramah bagi difabel. Pihak PU, sedianya memperlebar ugether sehingga kapasitas daya tampung air lebih besar.
“Dengan besarnya ugether maka kemungkinan timbulnya genangan air pada saat hujan deras bisa diminimalisir. Sekaligus meratakan trotoar yang ramah bagi pejalan kaki karena rata tanpa cekungan-cekungan di pintu-pintu masuk perkantoran, toko maupun pemukiman warga,” jelasnya.
Meski Jl Gajahmada dan Jl Pahlawan satu jalur, proyek ini dibuat dua titik. Jl Gajahmada nilainya Rp24 miliar sedangkan Jl  Pahlawan Rp28 miliar. Meski optimis terlaksana, Wiwiet tidak menampik jika minimnya waktu pelaksanaan tergolong esktrim. Sisa pelaksanaan 96 hari merupakan tantangan tersendiri bagi pelaksana. [kar]

Tags: