Debat Bupati Trenggalek, Kedua Kubu Saling Sindir

Debat Bupati Trenggalek, Kedua Kubu Saling SindirKota Blitar, Bhirawa
Memasuki masa pelaksanaan Kampanye Calon Wali Kota Blitar dan Wakil Wali Kota Blitar, Pj. Wali Kota Blitar, Supriyanto meminta dengan tegas kepada semua PNS jajaran Pemkot Blitar Netral dan tidak ikut kampanye salah satu calon.
Bahkan pihaknya akan memberikan sanksi tegas bagi pegawai yang aktif mengikuti tahapan pemilihan Walikota Blitar dan Wakil Walikota Blitar yang akan dipilih secara langsung oleh warga Kota Blitar paa 9 Desember mendatang. “Sebagai Pegawai Negeri Sipil harus bersikap netral dan tidak memihak salah satu calon, ini sudah aturan dan tidak bisa ditawar lagi,” kata Suprianto.
Bahkan pihaknya juga telah memberikan pembinaan kepada perangkat Kelurahan dan Kecamatan untuk memberikan pengarahan secara langsung agar sebagai pegawai bisa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya serta tidak terpengaruh dengan suhu politik di Kota Blitar.
“Seorang aparatur harus bisa menangkap isu-isu yang tumbuh dan berkembang terkait pelaksanaan Pemilukada di Kota Blitar pada 9 Desember 2015 mendatang. Selain itu sebagai Pegawai Negeri Sipil harus bersikap netral,” tegasnya.
Namun pihaknya juga tetap meminta sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab, harus menggunakan hak pilihnya dan jangan sampai melakukan golput atau tidak menggunakan hak pilihnya. “Meskipun netral ya harus tetap menggunakan hak pilihnya, jangan sampai golput,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Tata Pemerintahan (Tapem) Pemkot Blitar, Hery Prasetyo, yang mengatakan bahwa pembinaan kepada perangkat Kelurahan dan Kecamatan dilakukan untuk memberikan tambahan pemahaman terhadap isu-isu yang berkembang saat ini. Sesuai amanah undang-undang, Pegawai Negeri Sipil harus netral.
Meski memiliki hak pilih, namun dilarang keras untuk melakukan politik praktis. “Sehingga dalam moment pembinaan itu diberikan pembinaan netralitas pegawai negeri dan cipta kondisi Pemilukada di Kota Blitar,” kata Hery Prasetyo.
Sementara perlu diketahui di Kota Blitar ada dua pasangan Calon Walikota Blitar, yakni pasangan nomor urut 1, Mochsin-Dwi Sumardianto yang mendaftar pada tanggal 27 Juli 2015, dari jalur Perseorangan dan pasangan nomor urut 2, Muh. Samanhudi Anwar- Drs. H. Santoso, M.Pd yang mendaftar pada tanggal 26 Juli 2015 dari jalur Partai Politik yang diusung oleh PDI Perjuangan yang akan bersaing meraih suara terbanyak pada 9 Desember mendatang.
Debat Terbuka
Sementara itu, tahapan Pemilukada yang diselenggarakan KPUD Trenggalek, Minggu (20/09), memasuki debat antar calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Bertempat di Gedung Balai Benih Ikan Kabupaten Trenggalek, untuk menghindari keributan yang mungkin akan timbul pada debat kali ini tak luput dari Pengawalan ketat Polisi. Pasalnya, sewaktu penyampaian visi dan misi bisa juga  mengundang emosi simpatisan yang labil.
Debat Terbuka calon bupati Trenggalek ini dilaksanakan di dalam ruangan dengan dibatasi pengunjung yang masuk ruang hanya sekitar 25 orang tamu undangan, Para simpatisan yang tidak bisa masuk hanya bisa menonton dari luar gedung lewat LED TV yang telah disediakan. Selain itu, warga juuga bisa melihat live di salah satu televisi Swasta lokal Trenggalek.
Dalam menyampaikan program kerjanya jika terpilih, secara umum kedua pasang calon Bupati Trenggalek lebih mengandalkan sektor pertanian. Sektor pariwisata dan Pengembangan Insfrastruktur. Jurus Saling sindir antar pasangan tak luput dalam debat kali ini, Antar calon terkesan saling sindir terkait kelemahan masing masing calon.
Sempat ada beberapa kesalahan berbicara yang membuat simpatisan tertawa, yakni saat Calon Bupati nomor urut 1 Kholiq SH.Msi menyebut Desa Semurup dengan Kecamatan Semurup. Saat Calon nomor urut 1 salah ngomong tersebut para simpatisan yang di dalam maupun di luar gedung sontak berteriak dan tertawa.
Sementara itu Emil elestianto Dardak mengungkapkan, Meski yang di dalam ruangan kali ini cuman sedikit karena sekarang eranya digital informasi semoga warga Trenggalek bisa melihat melalui televisi maupun melalui media online, sehingga mayarakat bisa tahu dan tidak salah memilih. [htn,wek]

Tags: