Debat Cabup-Cawabup Situbondo Menyimpang

Tiga kandidat cabup-cawabup Situbondo saat menggelar debat yang disiarkan salah satu TV regional Jatim, kemarin malam. [sawawi/bhirawa]

Tiga kandidat cabup-cawabup Situbondo saat menggelar debat yang disiarkan salah satu TV regional Jatim, kemarin malam. [sawawi/bhirawa]

(KPU Banyuwangi Siapkan Materi Debat Publik)
Situbondo, Bhirawa
Debat kedua kandidat pasangan bupati dan wakil bupati Situbondo yang disiarkan melalui TV Swasta di Surabaya mendapat tanggapan serius dari Arief Rahman, S.P.di. pria yang menjabat sebagai Koordinator Kajian Kebijakan Publik Gerakan Situbondo Membaca, menilai debat cabup cawabup kurang greget dan banyak menyimpang dari tema utama. Dia mengatakan bahwa debat kandidat paslon bupati dan wakil bupati Situbondo sudah menjadi ajang saling menjatuhkan satu sama lain.
“Dari tiga kandidat yang melakukan debat pada Hari Senin tanggal 2 November 2015 sekitar pukul 19.30 WIB yang disiarkan secara langsung oleh TV Swasta di Surabaya itu, sama sekali tidak menyentuh terhadap tema yang mengangkat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tiga pasangan paslon justru saling menyerang satu sama lainnya,” ujar mantan Ketua PMII Cabang Situbondo, Arief Rahman.
Menurut Arief Rahman, momentum debat tersebut hanya dijadikan pembangunan opini saja dan tidak menyentuh sama sekali terhadap materi debat yang disampaikan finalis maupun moderator. “Debat itu sangat jauh dengan tema yang sudah ditetapkan. Salah satu contoh ada pasangan calon yang mengangkat bupati di belakang bupati. Hal itu saya pikir tidak sesuai untuk dipertontonkan dalam momentum debat kandidat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arief Rahman mengatakan, siapa pun yang terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Situbondo seyogyanya ada perhatian khusus terhadap pemberdayaan pemuda-pemudi. Ini karena,  tambah dia, pemuda dan pemudi ini mempunyai potensi yang sangat vital untuk pengembangan pembangunan di Kabupaten Situbondo di masa mendatang.
Arief Rahman juga berharap pelaksanaan debat kandidat ke 3 yang dilaksanakan KPUD Situbondo, seharusnya mampu memberikan gambaran secara mandalam tentang potensi-potensi yang ada pada tiga kandidat tersebut.
Selain itu, para panelis maupun moderator juga harus mampu mengarahkan peserta debat kandidat pada temanya, sehingga mereka tidak berbicara keluar dari materi utama yang sudah ditetapkan. “Seharusnya debat itu bisa menarik simpati masyarakat Kabupaten Situbondo, sehingga bisa menentukan pilihannya usai menyaksikan debat cabup-cawabup, kemarin,” pungkas Arif.
Siapkan Materi
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Banyuwangi Selasa (03/11) menggelar pertemuan dengan para akademisi di wilayah Banyuwangi untuk mempersiapkan materi agenda debat publik yang akan disiarkan di televisi lokal dan tv nasional di kantor KPU Banyuwangi.
Menurut Samsul Arifin, ketua KPU Banyuwangi agenda mengundang akademisi dalam penyusunan materi debat merupakan amanat undang-undang dan merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui dalam proses pemilihan bupati/wakil bupati serentak yang akan digelar bulan Desember mendatang.
Adapun akademisi yang dilibatkan dalam proses penyusunan materi debat publik, lanjut Samsul adalah Sugihartoyo, SH M H,  Abdul Choliq Syafaat MA, Drs Teguh Sumarno dan Mohammad Hasyim MM. “Kami sengaja melibatkan akademisi dari Banyuwangi karena mereka yang lebih mengetahui dan menguasai geopolitik lokal dan praktisi kampus di wilayah Banyuwangi. Dalam debat publik yang kami gelar para akademisi tersebut  nantinya  mereka akan menjadi panelis,” tegas Samsul.
Sementara Sugihartoyo, juru bicara akademisi menyatakan tema sentral yang diangkat dalam acara debat publik tentunya terkait dengan pelayanan publik di wilayah Banyuwangi. Sedangkan teknis operasional sub tema yang akan dikembangkan tentunya butuh waktu untuk diskusi dan mematangkan materi yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh KPU Banyuwangi. “Kami akan menggodok materi yang pas dan tidak menutup kemungkinan akan menyerap aspirasi dari warga masyarakat meskipun tidak semua aspirasi yang mereka sampaikan bisa ditampung,” ujar Sugihartoyo.
Bagaimana mekanisme dan kapan pelaksanaan agenda debat publik menurut Sugihartoyo, kami akan melakukan koodinasi lebih lanjut dengan KPU Banyuwangi dan pada dasarnya tugas utama  kami adalah menyusun materi yang pas untuk acara debat publik yang melibatkan pasangan calon bupati / wakil bupati Banyuwangi sebagai salah satu tahapan yang dilaksanakan oleh KPU Banyuwangi. [awi,mb12]

Tags: