Debat Publik Wali Kota Kediri, 3 Paslon Adu Program Kesejahteraan

Kota Kediri, Bhirawa
Masalah kesejahteraan masyarakat kota Kediri menjadi tema adu argumentasi yang menarik dalam debat public Pasangan Calon Wali Kota Kediri yang digelar KPUD Kota di Insumo Kediri Convetion Center (IKCC), Senin (23/4) malam.
Dalam debat ini dihadiri 3 calon wali kota dan calon wakil wali kota Kediri , Aizudin – Sujono, Abdulah Abu Bakar – Lilik Muhibah, dan Samsul Ashar- Teguh Juniadi, ketiga Paslon memaparkan visi dan misi kesejahteraan masyarakat yang menjadi janjinyya.
Dalam debat sesi pertama iketiga pasangan calon saling adu argumen dan memaparkan visi dan misi mereka. Seperti halnya paslon nomor urut 1 Aizzudin – Sudjono memaparkan visi lebih pada terwujudnya Kota Kediri yang lebih maju, sejahtera, sehat, berpendidikan, agamis, dan aman. Selain itu sekitar sembilan misi juga telah mereka buat.
Pasangan nomor urut 2 Abdullah Abu Bakar – Lilik Muhibbah ini memiliki visi Kota Kediri unggul dan makmur dalam harmoni. Terlebih selain memiliki empat misi pihaknya juga menyuguhkan sepuluh program unggulannya. Nomor urut tiga Samsul Ashar – Teguh Juniadi pun juga tidak ingin kalah memberikan visi misinya. Seperti tertuang dalam visinya lebih pada terwujudnya Kota Kediri maju, nyaman, berkeadilan, sehat, cerdas, dan sejahtera.
Sesuai pantauan, adu argumen visi dan misi terlihat sejak awal dimulai, terutama antara pasangan nomor urut 1 Aizzudin – Sudjono Teguh Wijaya. Namun, kritikan dari pasangan nomor urut 1 bisa dijawab secara runtun dan terstrukutur oleh pasangan nomor urut 2 Mas Abu – Neng Lik. Seperti saat Gus Aiz mengutarakan soal pengangguran di Kota Kediri.
“Setelah saya coba turun ke bawah, kami menemukan pengangguran terbuka cukup besar. Adapun kesenjangan ekonomi juga cukup renggang,” ujar Gus Aiz.
Mendapat kritikan itu, langsung disanggah calon nomor 2 Abdulah Abu Bakar, Menurutnya dalam kepemimpinannya angka pengangguran justru turun. Dia menggambarkan angka pengangguran sebelumnya delapan. Dalam masa lima tahun kepemimimpinannya jadi empat. Artinya ada penurunan hingga separo. “Penurunan ini pun sesuai dengan data dari statistik,” terangnya.
Memasuki segmen berikutnya, pertarungan kedua paslon masih mendominasi. Di sesi itu Gus Aiz menyodorkan program unggulannya yang dia sebut Lingkar Kota, yang memberikan alokasi RT dan RW Rp 100 juta per lingkungan.
Oleh Mas Abu program ini dikritisi dari mana anggaran berasal. Kebetulan Mas Abu juga mempunyai program andalannya yang justru sudah dilakukan dalam masa pemerintahannya. Yaitu program pemberdayaan masyarakat . Bahkan, seperti tak mau kalah, Mas Abu bertekat menaikkan program itu menjadi 100 juta per RT per tahun.
Debat publik yang diselenggarakan oleh KPU Kota Kediri. Gedung IKCC terlihat penuh serta nampak ramai oleh yel-yel kemenangan dari ketiga pendukung calon wali kota dan wakil wali kota Kediri.
Ketua KPU Kota Kediri Agus Rofiq tema untuk debat publik ini, meningkatkan kesejahterean masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat. “Debat adalah harmonisasi pengetahuan pemahanaman atas sebuah gagasan untuk meyakinkan para pemilih bahwa beliau mampu untuk memimpin 5 tahun ke depan,” katanya. [van]

Tags: