Debit Air Embung Turun, Warga dan Petani Resah

Suasana di embung Sanganom, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan berkurang karena kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Sejumlah warga di Desa Kedungpengaron, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan resahkarena air embung Krikilan di Desa Kedungpengaron menyusut sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh warga maupun petani untuk mengairi sawah.
Kepala Desa Kedungpengaron, M Rosyid menyampaikan kemarau panjang menyebabkan debit air embung Krikilan Kabupaten Pasuruan berkurang hingga 3 meter. “Kemarau panjang, debit air embung Krikilan turun drastis. Bahkan turun hingga 3 meter. Hingga akhirnya, warga yang biasanya memanfaatkan air embung untuk keperluan setiap harinya terbengkalai. Terlebih untuk mengaliri irigasi persawahan saat ini juga tidak bisa,” ujar M Rosyid, Minggu (25/8).
Menurunnya debit air embung, lanjut Rosyid membuat ia khawatir para pertani terancam gagal panen. “Saat petani bingung dan resah. Hanya mengalir sedikit. Itu pun debit airnya sangat sedikit. Ke depan dipastikan petani terancam gagal panen, karena sawahnya mengering. Mengingat kemarau dipastikan masih dua bulan ke depannya,” tandas Rosyid.
Rosyid menambahkan setiap harinya warga sekitar embung Krikilan memanfaatkan air untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi maupun memasak. “Setiap hari warga mengambil air embung Krikilan melalui jerigen. Air itu dipakai untuk kebutuhan memasak, mandi hingga lainnya. Warga dan para petani mengharapkan supaya kemarau panjang berakhir. Sehingga, air embung bisa kembali normal untuk menghidupi warga di area embung,” jelas Rosyid.
Kondisi serupa, juga terjadi di embung Sanganom, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Di embung tersebut juga terjadi penurunan debit air embung.
“Saya bersama petani lainnya hanya bisa berharap agar, musim kemarau supaya berakhir. Sehingga, hasil pertanian kami tidak merugi. Jika seperti ini selama dua bulan kedepan tak ada air hujan, maka area persawahan kami kering keronta. Jika demikian, kami gagal penen,” urai Hadi, petani Nguling di area embung. [hil]

Tags: