Debit Air PDAM Kab.Probolinggo Turun 5 Hingga 10 Liter Perdetik

Jaringan pipanisasi milik PDAM di Ranu Ronggo Jalu yang airnya juga susut.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Kemarau panjang membuat persediaan air bersih di Kabupaten Probolinggo, patut diperhatikan. Sejauh ini, telah banyak desa yang dilanda kekeringan. Bahkan, kini debit air di sumber air milik Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Probolinggo, juga menurun.
Penurunan debit air di sumber air itu terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Penurunan debit air di sejumlah pompa milik PDAM Kabupaten Probolinggo, fluktuatif. Antara 5 hingga10 liter per detik. Hal ini diungkapkan Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo Gandhi Hatoyo, Minggu (7/10).
Turunnya debit air itu akibat kemarau panjang. Menurutnya, menurunnya debit air di sejumlah pompa milik PDAM membuat sedikit resah pelanggan. “Memang debit air di pompa yang kami miliki itu sedikit menurun jumlahnya,” ujarnya.
Di pompa air di Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto. Di pompa berkapasitas 50 liter per detik itu, kini debit airnya hanya sekitar 40 liter per detik.
“Itu, disebabkan kemarau panjang. Kami berharap kemarau segera berakhir. Kemarau ini sangat berpengaruh pada ketersediaan air. Sehingga, berakibat kepada penurunan debit air di beberapa pompa yang kami miliki,” katanya.
Mendapati itu, PDAM terus berusaha agar para pelanggannya tidak kecewa dan tetap mendapatkan pasokan air bersih. Salah satunya dengan rutin mengirimkan air bersih menggunakan mobil tangki. Tujuannya, mengurangi dan sebagai pelayanan kepada pelanggan PDAM. “Setiap hari kami mengirimkan truk tangki untuk keliling menyuplai air. Kami hanya memiliki satu mobil tangki dan sehari mobil itu keliling sampai 10 kali,” jelasnya.
Menurutnya, jika ditotal, truk tangka berkapasitas 5.000 liter itu sehari bisa mengangkut sekitar 50.000 liter air untuk warga. Puluhan ribu liter air itu dikirim agar warga tak sampai kekurangan air. “Sebanyak 50.000 air itu yang kami suplai setiap hari. Kami menyuplai mulai pagi sampai malam,” jelas Gandhi.
Suplai air dari PDAM itu dikhususkan untuk daerah yang kekurangan airnya cukup parah. Yakni, daerah-daerah yang akan mendapatkan pasokan air dari proyek pipanisasi air bersih dengan sistem gravitasi yang sejauh ini belum dioperasikan. “Khusus daerah yang bergantung pada proyek air gravitasi Tancak. Yakni, di sekitar Tiris atau wilayah Probolinggo selatan,” paparnya.
Lebih lanjut Gandhi menuturkan, uji coba hasil proyek pipanisasi air bersih menggunakan sistem gravitasi di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, kembali dilakukan. Sayang uji coba itu kembali gagal. Sambungan yang sebelumnya bocor dan telah diperbaiki, ternyata kembali bocor. Uji coba yang dilakukan Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur, masih tidak maksimal. Sebab, sambungan yang beberapa waktu lalu diperbaiki oleh rekanan, tetap bocor.
“Pipa yang diuji coba air tancak oleh SDA Provinsi hari ini (Sabtu) gagal lagi. Jadi, harapan pelayanan (suplai air) membaik untuk Tiris, Pedagangan, Condong, Maron, dan Banyuanyar, belum bisa dilakukan. Masih ada penundaan kembali karena hal ini,” ujarnya.
Masalah utama dalam uji coba itu berada pada sambungan antarpipa. Perbaikan yang dilakukan rekanan SDA tidak berhasil. Bahkan, kebocoran pada uji coba sebelumnya ada sekitar 90 sambungan. “Ada 90 sambungan yang bermasalah. Itu saat beberapa waktu lalu uji coba, air dilepas 100 persen jebol semua. Saat ini hanya 40 persen yang dilepas, sudah jebol juga,” ungkapnya.
Perbaikan kebocoran sambungan pipa itu sepenuhnya dilakukan oleh pihak rekanan SDA Provinsi. Pihaknya, hanya dilibatkan dalam penunjukan titik kebocoran yang perlu diperbaiki. Kami hanya menunjukkan lokasi atau titik yang perlu diperbaiki. Karenaya, proyek yang telah dikerjakan sejak 2015 itu belum bisa difungsikan. Padahal, masyarakat sekitar telah menanti proyek ini bisa segera difungsikan untuk mengatasi permasalah kebutuhan air bersih, tandasnya.
“Kami hanya bisa mendesak SDA Provinsi untuk segera menuntaskan (permasalahan) ini. Karena, masyarakat sudah mulai tidak sabar. Segala cara sudah kami lakukan. Mulai dari cara administrative sampai mendesak dengan keras langsung mendatangi SDA. Hari ini kami dapat jawaban Senin besok akan dikirim tenaga dan peralatan lagi untuk segera menuntaskan (permasalahan) ini,” tambah Gandhi.(Wap)

Tags: