Salah satu penyeberangan transportasi air di Gresik yang menjadi perhatian Dishub. [kerin ikanto/bhirawa]
Demi keselamatan penumpang, Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Gresik mengimbau kepada masyarakat untuk lebih hati-hati dalam menggunakan transportasi air. Ini terkait tingginya debit air di sejumlah sungai di Gresik belakangan ini akibat banjir.
Tidak dipungkiri, sebagian masyarakat masih lebih memilih jalur transportasi air. Pertimbangannya lebih cepat ketimbang melalui jalur darat yang harus berputar-putar.”Kami terus mengimbau operator perahu agar berhati-hati. Jika debit air tinggi tidak beroperasi sementara,” kata Anom L Kusumo, Kasi Pelayaran pada Dishub, Senin (28/12).
Dikatakan Anom, total aktivitas penyeberangan perahu tambangan di Gresik ada 55, sebanyak 42 berada di wilayah selatan sedangkan 13 lainnya berada utara yakni Sungai Bengawan Solo. Dishub, jelas Anom terus memberikan pembinaan angkutan penyeberangan.
Pada masing-masing operator tambangan ketika musim hujan dan debit air tinggi atau naik sudah mewanti-wanti agar berhenti beroperasi sementara. “Hal ini demi keselamatan bersama dan senantiasa menyediakan pelampung di tiap-tiap perahu tambangan. Karena jika terus beroperasi berpotensi terbalik,” ungkapnya.[eri]
