Decoupage, Kerajinan Tempel Tisu Makin Diminati di Surabaya

Magda dari Mag’s Decoupage saat memberikan pelatihan bagi kalangan jurnalistik, Kamis (10/5). [ititis/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Decoupage saat ini masih merupakan salah satu kerajinan yang diminati banyak orang terutama kaum hawa. Selain untuk menyalurkan hobi di waktu senggang, kerajinan seni tempel tisu itu juga bisa mendulang rupiah.
Tak heran kelas-kelas pelatihan untuk belajar decoupage tak pernah sepi peminat. Salah satunya kelas yang diberikan secara gratis oleh Mag’s Decoupage bagi kalangan jurnalistik yang digelar di Rumah Sae Surabaya, Kamis (10/5).
Magda dari Mag’s Decoupage selaku instruktur pelatihan menjelaskan kerajinan decoupage adalah seni menggunting dan menempel tisu ke sebuah media. Yang umum digunakan dari anyaman rotan dan pandan mulai dari tas, tempat tisu, tutup gelas. Namun sekarang media yang dipakai juga bisa dari kayu dan botol/gelas hingga kain. “Tisu yang digunakan sama, merupakan tisu khusus decoupage yang diimpor dari luar negeri atau dalam negeri. Hanya beda media beda teknik perekatannya,” katanya.
Menurutnya untuk membuat kerajinan decoupage sebenarnya cukup mudah tapi memerlukan ketelatenan, ketelitian dan jiwa seni yang tinggi. Langkah pertama yang harus dilakukan yakni menyiapkan tisu dengan berbagai motif gambar yang diinginkan untuk kemudian digunting sesuai yang dibutuhkan.
Setelah tisu digunting, tisu kemudian bisa diaplikasikan ke berbagai jenis media dan ditata sedemikian rupa sesuai dengan jiwa seni dari masing-masing individu.
Terakhir, setelah tisu ditempel ke media, hasilnya kemudian diberi vernis agar tahan terhadap air. “Hasil akhirnya kita beri pernis. Jadi kalau hanya terkena hujan, kena air sekejap ya tidak apa-apa, kecuali kalau sengaja direndam dalam air baru bisa rusak,” terangnya.
Magda mengaku, mulai tertarik dengan kerajinan decoupage setelah ia mengikuti beberapa kali pelatihan decoupage dua tahun lalu. Semenjak itu ia memutuskan untuk menekuni kerajinan decoupage hingga sekarang.
Pipit Robwel selaku owner Baraka Communication yang memfasilitasi acara menjelaskan decoupage memang lagi naik daun dan bisa menjadi sumber pendapatan keluarga karena itu pihaknya tertarik untuk memfasilitasi acara ini bagi kalangan jurnalistik. Banyak wanita menggemari kerajinan decoupage yang diaplikasikan ke media dompet, tas wanita dari anyaman pandan maupun rotan dan ini menjadi peluang pasar tersendiri.
“Kalau bahan anyamannya dari rotan memang jauh lebih mahal tapi hasilnya memang lebih bagus daripada anyaman pandan, karena anyaman rotan lebih kuat dan lebih tahan lama. Harganya juga bisa lebih mahal daripada pandan,” sebutnya. [tis]

Tags: