Dekati Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Stabil di Kabupaten Lamongan

Gunernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat melakukan sidak kebutuhan pokok di pasar.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Mendekati bulan Suci Ramadan,Disperindag Kab.Lamongan memastikan bahwa harga sembako di Kabupaten Lamongan masih dalam kategori stabil. Bahkan stok beras dalam keadaan melimpah.Hal itu dikarenakan Kabupaten Lamongan sudah masuk masa panen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.Lamongan Moh.Zamroni membeberkan jika harga kebutuhan pokok yang lainya seperti lombok dan telur juga dalam keadaan stabil. “Kemarin kita sudah lakukan sidahk bersama Bupati dan Gubernur Jawa Timur dan alhamdulillah untuk kebutuhan pokok beras sudah sangat tercukupi hingga hari raya.Bahkan harga lombok yang sempat naik, kini berada dalam harga yang normal,” ungkap Zamroni saat dikonfirmasi, Senin (5/4).

Ia mengungkapkan jika Disperindag akan terus memantau kebutuhan pokok dipasaran sampai bulan Ramadhan.Bahkan dirinya akan rajin menggelar operasi ke pasar-pasar. Hal itu sebagai upaya Pemkab Lamongan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok atau sembako baik beras dan lain – lain. “Kita kan terus memantau dan menggelar operasi pasar, sebagai strategi kita dalam pengendalian harga kebutuhan pokok dipasaran,” terangnya.

Sementara itu strategi Pemprov Jatim untuk memaksimalkan penyerapan beras pihaknya akan menggandeng Baznas. Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lamongan, Minggu (4/4) kemarin, Gubernur Jawa Timur Khofifah di dampingi Bupati Yuhronur mengunjungi salah satu titik penggilingan padi milik Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) dan menggelar sidak kebutuhan pokok di pasar. “Menjelang bulan Ramadan ini masyarakat harus merasa aman, bahwa sembako aman stock nya dan harganya stabil. Bahkan harga beras relatif menurun,” tutur Khofifah kemarin.

Kabupaten Lamongan sendiri merupakan penghasil beras terbesar di Jawa Timur, menurut data Kabupaten Lamongan Dalam Angka tahun 2020, produksi padi Lamongan sebesar 1.173 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 753 ton beras. Sehingga tahun 2020 lalu, Kabupaten Lamongan surplus beras sebesar 564 ton.

“Lamongan produksi tertinggi dari gabah dan beras di Jawa Timur. Oleh karena itu kita akan mengkoordinasikan untuk bisa membantu penyerapan di luar dari pada Bulog. Jadi Pemprov bersama Baznas Propinsi Jawa Timur, mulai hari ini menyerap beras yang di penggilingan-penggilingan terutama milik Gapoktan supaya harga segera stabil.” terangnya.[aha,yit]

Tags: