Dekesda Umumkan Pemenang Penulis Puisi Lima Penyair Muda

Ketua Dakesda, Ali Aspandi saat memberikan sambutan dalam penulisan puisi lima penyair. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) Sidoarjo mengumumkan pemenang sayembara penulisan puisi Lima Penyair Muda Terbaik Sidoarjo. Kelima pemenang itu Adam Rizkita Pamungkas, Banyu Putih, Inamul Hasan, Niswahikmah, Saddam Achmad.
Ketua Umum, Dekesda Ali Aspandi, Rabu (10/2) kemarin, mengucapkan selamat kepada para pemenang sayembara penulisan puisi. Mereka adalah penyair – penyair muda yang diharapkan akan mengangkat nama baik Sidoarjo di kancah yang lebih luas. Karya kelima penyair itu telah dibukukan oleh Dewan Kesenian Sidoarjo.
“Buku akan dibagikan gratis nanti ketika launching, tanggal 23 Februari 2021, di Sekretariat Dekesda. Sedangkan pemberian hadiah, masing – masing Rp500 ribu kepada tiap pemenang, akan diserahkan saat HUT Dekesda. Insya Allah antara tanggal 26 hingga 28 Februari,” katanya.
Aspandi menjelaskan, selain karya lima pemenang, Dekesda juga menerbitkan buku berjudul 30 Penyair Muda Sidoarjo. Jadi sayang kalau karya – karya penyair muda Sidoarjo yang tidak terpilih dalam lima pemenang tidak dijadikan buku. Padaha karya mereka juga bagus – bagus. Maka Dekesda berinisiatif melakukan kurasi ulang. Hasilnya terpilih 30 penyair muda yang kemudian juga kita terbitkan dalam bentuk buku.
“Melalui kedua buku ini, Dekesda ibaratnya hanya membukakan pintu. Para penyair muda sendiri yang bakal menentukan nasibnya melalui proses kreatif masing – masing,” ujarnya.
Aspandi juga memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada para pegiat sastra di Sidoarjo. Sedangkan kedua buku itu dibiayai sepenuhnya dari donasi. Fenomena ini sangat menarik. Ini merupakan bukti bahwa perkembangan dan kemajuan sastra di Sidoarjo merupakan tanggung jawab bersama.
Sebagaimana diketahui pengiriman karya sayembara penulisan puisi ini dilakukan antara tanggal 1 hingga 15 Januari lalu. Ada hal unik dari sayembara ini, tiga awak Komite Sastra bertindak sebagai panitia sekaligus juri. Ketiganya adalah Ribut Wijoto, Rafif Amir, dan Rizka Amalia.
“Sebab Komite Sastra ingin mengenal langsung penyair muda Sidoarjo, diantaranya biodata dan karyanya. Sebab Komite Sastra memiliki tanggung jawab memberikan pembinaaan. Mengawal tradisi kepenyairan di Sidoarjo. Utamanya terhadap para penyair muda,” turut Rizka Amalia.
Rizka menjelaskan, semula Komite Sastra mentarget setidaknya 25 peserta. Ternyata mengejutkan. Sebanyak 62 penyair muda mendaftar dalam sayembara ini. Jumlah ini menunjukkan gairah luar biasa dari para penyair muda Sidoarjo. gairah berkarya juga gairah berkompetisi. [ach]

Tags: