Deklarasi Mundjidah-Sumrambah, Alun-Alun Jombang Jadi Lautan Manusia

Deklarasi Paslon Mundjidah-Sumrambah di Alun-Alun Jombang yang di hadiri sekitar 45 ribu massa, Minggu (14/01). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Pasangan Hj. Mundjidah Wahab dan Sumrambah yang merupakan pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Jombang pada konstelasi Pilbup Jombang 2018 ini melakukan deklarasi di Alun-alun Jombang, Minggu (14/01).
Mendadak, Alun-alun Jombang pun berubah menjadi lautan manusia. Pasalnya, massa pasangan Mundjidah-Sumrambah yang berasal dari Muslimat, Fatayat, gabungan Partai Politik (Parpol) pengusung dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Perindo serta loyalis mereka ‘Tumplek Blek’ jadi satu di Alun-alun Jombang. Di perkirakan, sekitar 45 ribu massa Mundjidah-Sumrambah mengikuti deklarasi tersebut.
Di awali dengan penampilan Seni Hadrah dari seluruh Kabupaten Jombang, acara kemudian di lanjutkan dengan pembacaan Ikrar Jombang Bersatu oleh Cabup Mundjidah Wahab (Bu Mun) dan do’a bersama.
“Tadi saya bacakan tiga ikrar saya dan Mas Rambah (Sumrambah) untuk masyarakat Jombang, kita ingin seluruh masyarakat Jombang dari semua kalangan kita rangkul,”ungkap Bu Mun kepada sejumlah wartawan, usai deklarasi, Minggu siang (14/01).
Tiga poin Ikrar Jombang Bersatu yang di maksud oleh Mundjidah Wahab adalah Jombang Bersatu, Mewujudkan Jombang yang berkarakter, dan Bersama masyarakat kami akan menjadikan Jombang yang berkualitas.
Bu Mun menambahkan, setelah deklarasi, pihaknya akan melakukan proses konsolidasi ke para relawan hingga level terbawah. Hal itu di katakannya untuk menjaga antusiasme masyarakat Jombang kepada pasangan ini tetap terjaga hingga moment pemungutan suara Pilbup Jombang tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
“Jadi barisan kita, relawan-relawan harus kita jaga, agar membludaknya masyarakat seperti di Alun-alun tadi tidak lepas begitu saja, namun tetap kita jaga ikatan tersebut,”kata Bu Mun menandaskan.
Masih menurutnya, seluruh calon pemilih di Kabupaten Jombang, terutama pemilih pemula perlu di jelaskan dengan sebuah konsep bahwa orang yang mempunyai ‘basic’ dari pesantren juga bisa menjadi seorang pemimpin di kursi pemerintahan.
Mundjidah pun menambahkan, dengan adanya pawai budaya yang menyertai sebelum deklarasi pasangan ini di jelaskannya adalah salah satu bentuk respon terhadap dunia kesenian di Jombang. Adanya potensi-potensi dan bakat di dunia seni di sebutnya perlu respon positif dari pemerintah.
“Semua kesenian di Jombang harus kita perhatikan dan tingkatkan. Kesenian di Jombang sangat potensial sekali. Buktinya anak-anak di sekolah, kalau mengikuti event baik di tingkat provinsi maupun nasional banyak yang mendapatkan juara. Nah ini kan harus kita respon juga,”beber Bu Mun menjelaskan.
Sejumlah hadiah door price yang di undi seperti hadiah ticket umroh gratis, sepeda motor, sepeda gunung, serta hadiah hiburan lainnya menjadi tambahan daya tarik bagi massa deklarasi. Tak hanya itu, beberapa hiburan seperti orkes melayu Monata dan penampilan penyanyi cilik Sharla di pertontonkan di hadapan puluhan ribu massa. Pelawak Jatim kawakan, Cak Kirun pun di daulat sebagai MC pada acara deklarasi tersebut.
Terkait tema besar pasangan ini yang mengusung jargon ‘Anti Pungli’, Bu Mun menandaskan hal tersebut linier dengan apa yang saat ini tengah di suarakan oleh pemerintah pusat, dalam hal ini oleh Presiden Republik Indonesia. Hal itu juga di katakannya untuk menjaga ‘trust’ masyarakat kepada pemerintah.
“Apa yang telah di sampaikan oleh Bapak Presiden kita, sampai di bentuk Tim Satber Pungli, ini harus benar-benar bisa kita laksanakan di Jombang ini. Jadi tidak hanya sebuah instruksi pemerintah pusat, namun pemerintah daerah harus juga mengangkatnya. Karena hal ini sebagai modal kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,”pungkas Bu Mun.(rif)

Tags: