Deklarasi Pilkada Damai dan Berintegritas

KPU Kota Surabaya menggelar Deklarasi Pilkada Damai dan Berintegritas di Hotel Singgasana, Selasa (27/10). Acara deklarasi dihadiri pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung PAN dan Demokrat yakni Rasiyo dan Lucy Kurniasari, sementara pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung PDIP hanya dihadiri Cawawali Whisnu Sakti Buana karena  Cawali Tri Rismaharini berhalangan hadir.

KPU Kota Surabaya menggelar Deklarasi Pilkada Damai dan Berintegritas di Hotel Singgasana, Selasa (27/10). Acara deklarasi dihadiri pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung PAN dan Demokrat yakni Rasiyo dan Lucy Kurniasari, sementara pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung PDIP hanya dihadiri Cawawali Whisnu Sakti Buana karena Cawali Tri Rismaharini berhalangan hadir.

Risma Absen, Wakilnya Salahkan KPU Surabaya
Surabaya, Bhirawa
Ada pemandangan menarik saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menggelar Deklarasi Pilkada Damai dan Berintegritas di Hotel Singgasana, Selasa (27/10) kemarin. Pasalnya, Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Tri Rismaharini tidak menghadiri deklarasi tersebut, yang hadir hanya Calon Wawalinya Whisnu Sakti Buana.  Sedangkan paslon nomor urut 1 Rasiyo-Lucy tampak hadir bersama puluhan tim pemenangannya.
“Melalui momen Deklarasi Pilkada Damai dan Berintegritas ini diharapkan agar semua pihak dapat bersama-sama berkomitmen untuk berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan,” kata Ketua KPU Surabaya Robiyan Arifin.
Robiyan mengatakan penyelenggaraan Deklarasi Pilkada Damai dan Berintegritas ini akan menjadi momentum untuk memastikan proses pelaksanaan tahapan Pilkada Kota Surabaya, khususnya tahapan kampanye agar bisa berjalan aman, tertib dan kondusif.
Acara deklarasi ini juga dihadiri penyelenggara Pilkada Surabaya meliputi KPU dan Panwas serta Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) di Surabaya, aparat Pemkot Surabaya, DPRD Kota Surabaya, penegak hukum, Pengadilan Negeri Surabaya, akademisi, pemimpin perguruan tinggi di lingkungan Kota Surabaya serta sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan.
Tak hadirnya Risma dalam Deklarasi Damai ini membuat Wakilnya Whisnu Sakti Buana terlihat sendiri. Tak lama kemudian, Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji dari PDIP menemani Whisnu duduk di kursi paling depan yang telah disediakan penyelenggara yakni KPU Kota Surabaya. Di kursi yang sama, terlihat Calon Wali Kota Surabaya Rasiyo dan Wakilnya Lucy.
Kepada media, Whisnu Sakti Buana mengatakan ketidakhadiran Risma pada Deklarasi Damai merupakan kesalahan KPU Kota Surabaya. Sebab, KPU Kota Surabaya terlalu mendadak mengundang mereka. “KPU terlalu mendadak, undangannya baru dikirim kemarin sore. Sementara kita sudah dikonfirmasi ke masyarakat, jadi Bu Risma memilih menghadiri undangan warganya,” kata Whisnu Sakti.
Whisnu menjelaskan kalau undangan itu berhubungan dengan masyarakat tidak bisa ditunda. “Kasihan mereka sudah siapkan makan, sudah masak. Kalau ditunda hanya untuk urusan beginian ya lebih baik nemui warga,” ujarnya.
Sementara Calon Wali Kota Surabaya  Rasiyo, mengatakan, sosialisasi terhadap penyelenggaraan Pilkada bukan hanya tanggung jawab KPU Kota Surabaya semata. “Adalah tanggung jawab kita bersama agar angka partisipasi pemilih pada Pilkada 9 Desember mendatang meningkat,” katanya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini mengatakan, Deklarasi Damai tujuannya adalah agar pelaksanaan berjalan aman, lancar, dan tertib.  Dan pihaknya akan ikut berpartisipasi demi suksesnya pelaksanaan Pilkada nanti.
Sementara itu, Robiyan Arifin membantah tudingan Whisnu Sakti terkait surat undangan yang mendadak. Menurutnya, KPU Kota Surabaya sudah memberikan surat undangan sejak pekan lalu. “Tidak masalah kalau salah satu calon tidak hadir. Kami juga sudah mengirim undangan seminggu yang lalu, ” kata Robiyan. [geh]

Tags: