Delapan Tahun Gagasan Jembatan Serpang Sampang Belum Terealisasi

Peta jalan lingkar selatan dan Jembatan Serpang

Sampang, Bhirawa
Sudah 8 tahun gagasan jembatan Sreseh-Pengarengan (Serpang) Kabupaten Sampang sejak 2011 belum terealisasi sampai saat ini.
Proyek jembatan penghubung tersebut hingga saat ini masih seputar pembebasan lahan akses jalan pendukung jembatan tersebut. Padahal keberadaan jembatan tersebut diharapkan bisa membuka akses terisolasinya Kecamatan Sreseh ke Kabupaten Sampang.
Menurut Tony Moerdiwanto, Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian, Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Sampang, akses jalan lingkar selatan untuk mendukung jembatan Serpang terus dilakukan, bahkan pemerintah berkomitmen jembatan tersebut bisa terialisasi. Kamis (27/12).
Tony menerangkan keberadaan jembatan Serpang nantinya akan terkoneksi dengan jalan sisi selatan mulai dari jembatan Suramadu melalui Kabupaten Bangkalan sisi selatan dan Kabupaten Sampang.
“Sebab saat ini, warga Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang tidak bisa melintas langsung ke Kabupaten Sampang harus melintasi Kecamatan Blega, Bangkalan. adanya jembatan Serpang nantinya bisa memberi akses kemudahan warga Kecamatan Sreseh dan tidak terisolasi”.terangnya.
Lanjut Tony, pada tahun 2018 ini pemerintah Sampang sudah membebaskan tanah 71 kepala keluarga (KK) di Desa Marparan dan Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh seluas 5 ha, dan setiap tahun pemerintah akan terus menganggarkan pembebasan lahan untuk akses jalan lingkar selatan menuju jembatan Serpang.
“Kami selaku pemerintah daerah berharap dukungan untuk terealisasinya jembatan Serpang, jika jembatan terialiasi maka kami yakin akan banyak potensi baru pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar,” .harapanya.(lis)

Tags: