Delapan Tapos di Kec Gedangan Sidoarjo Belum Optimal Layani Balita

Para istri Kades se Kec Gedangan mendapat arahan dari petugas Dinas Kesehatan akan pentingnya taman Posyandu bagi Balita. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Di wilayah Kec Gedangan Kab Sidoarjo ada 15 unit Taman Posyandu (Tapos). Yaitu tempat layanan yang dijadikan untuk pemeriksaan kesehatan, pendidikan dan parenting (pola asuh) bagi para Balita dan orang tua.
Namun, menurut istri Camat Gedangan, Ny Agus Sujoko, keberadaannya yang dianggap sudah optimal hanya tujuh unit saja. Tetap tak disebutkan dimana saja Taman Posyandu yang sudah optimal dan kurang optimal itu. Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kec Gedangan, ingin Taman Posyandu sebagai layanan untuk meningkatkan tumbuh kembang Balita di wilayah Kec Gedangan itu harus diperhatikan, karena keberadaannya sangat penting.
”Kalau Taman Posyandu yang ada di Desa Sawotratap ini, masih optimal,” kata Ny Agus Sujoko, saat memberikan arahan pembukaan kegiatan peningkatan Taman Posyandu di balai Desa Sawotratap, Kec Gedangan, Sabtu ( 20/4) akhir pekan kemarin.
Sementara itu, istri Kades Sawotratap, Kec Gedangan, Siti Kozaimatun menambahkan, tingkat kunjungan para ibu untuk membawa Balitanya ke Taman Posyandu di Desa Sawotratap, sampai saat ini kondisinya sekitar 75% sebulan. Taman Posyandu ini termasuk satu-satunya yang ada di Desa Sawotratap. Yakni berada di RW 11. Dirinya sebagai Ketua Penggerak PKK Desa Sawotratap, akan berusaha agar tingkat kunjungan Balita ke Taman Posyandu meningkat menjadi 85% sesuai dengan standart yang ada.
Kegiatan Ketua TP PKK Kec Gedangan itu, selain dihadiri undangan dari 13 istri Kades se Kec Gedangan sebagai Ketua TP PKK Desa, juga dihadiri Kader Posyandu desa, Bunda Paud, juga dihadiri narasumber dari Dinkes Sidoarjo.
Endang Sawitri BSc, Kasi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo mengatakan, Taman Posyandu adalah pengembangan peran Posyandu yang selama ini hanya melayani masalah kesehatan Balita saja. Para Balita yang datang, nantinya juga akan diedukasi sesuai perkembangan usia mereka. Sarana ini mengintegrasikan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak Balita.
Menurut Endang, tanpa peranan istri Kades sebagai motor penggerak TP PKK desa, maka kondisi Taman Posyandu di desa-desa akan biasa-biasa saja. Keberadaan Taman Posyandu ini sangat penting bagi peningkatan tumbuh kembang Balita. Sebab di tempat ini, Balita mendapat layanan kesehatannya, pendidikan dan polah asuhnya. Sehingga Balita bisa menjadi sehat jasmani dan rohani.
”Di Taman Posyandu ini, ada unsur pelayanan kesehatan, pendidikan dan polah asuh anak, unsur ini tidak bisa dipisahkan,” kata Endang.
Karena ini sangat penting bagi Balita yang merupakan generasi emas yang akan datang, maka para orang tua yang masih memiliki Balita, diharapkan agar datang ke Taman Posyandu sebulan sekali.
”Bila tidak datang, harus dicari alasannya, kenapa tidak datang ke Taman Posyandu. Jangan sampai ada gizi buruk hingga berakibat pada kematian bayi. Kalau angka kematian tinggi, itu berbahaya,” lanjut Endang.
Di Kab Sidoarjo, keberadaan jumlah Taman Posyandu sampai saat ini ada sebanyak 374 buah. Di Kab Sidoarjo ada 353 desa/kelurahan. Berarti ada satu desa yang punya lebih dari satu Taman Posyandu. Keberadaan Taman Posyandu kini harus dikembangkan, tidak melulu seperti ditimbang dan pulang. Tapi harus ada kegiatan deteksi dininya. Misal ada konsultasi kesehatan ibu anak (KIA), konsultasi KB, dan deteksi tumbuh kembang.
”Deteksi tumbuh kembang anak Balita di Taman Posyandu ini harus dilakukan,” kata Endang. [kus]

Tags: