Delegasi China Belajar Pengasuhan Anak di Kabupaten Tulungagung

Yang Jian (baju putih) berbincang dengan Sukaji setelah memberikan cinderamata di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (12/12).

Tulungagung, Bhirawa
Delegasi Pemerintah China dan Unicef China berkunjung ke Tulungagung, Kamis (12/12). Mereka melakukan studi banding terkait keberhasilan Tulungagung dalam pengasuhan anak yang dilakukan oleh Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI).
Kedatangan delegasi China yang dipimpin Director Division of Child Protection Departmen of Child Welfare Ministry of Civil Affairs PR China, Yang Jian, ini diterima Pj Sekda Tulungagung, Sukaji, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Selain juga hadir Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda Provinsi Jatim, Ikmal Putra.
Menurut Sukaji, Kabupaten Tulungagung dipilih delegasi China untuk dijadikan tempat pembelajaran karena pengasuhan anak di Kota Marmer merupakan yang terbaik se-Indonesia.
“Karena itu, kemudian Tulungagung dijadikan studi refrensi oleh delegasi China bersama Unicef,” ujarnya.
Ia berharap apa yang telah dilakukan oleh LPAI Tulungagung dapat menjadi contoh di negara China. Utamanya dalam cara pengelolaannya.
“Soal Mr Yang Jian minta kami juga datang ke China ya kita lihat dulu. Kalau memang perlu kita kesana untuk saling belajar juga. Apalagi antara China dan di sini mempunyai kemiripan jumlah anak dan kondisinya,” paparnya.
Sebelumnya, Yang Jian, meminta Pemkab Tulungagung untuk datang pula berkunjung ke China. Ia pun berjanji akan memperlakukan delegasi Pemkab Tulungagung secara hangat seperti yang dirasakannya saat berada di Tulungagung.
“Kami mengundang untuk menyeberang lautan, benua dan samudera ke China,” katanya.
Yang Jian mengemukakan populasi anak dan tingkat kemiskinan antara China dan Indoensia relatif sama. Karenanya ia berharap untuk saling belajar.
“Kami ingin belajar tentang kesejahteraan sosial anak dan perlindungan anak. Kendati Pemerintah China juga sudah melakukan regulasi perlindungan anak, seperti di panti asuhan ataupun untuk anak disabilitas,” tuturnya.
Yang Jian juga menyatakan ada pekerjaan rumah bersama yang harus diselesaikan. Yakni dengan jumlah populasi anak yang besar tetapi banyak keluarga yang mempunyai keterbatasan dalam pengasuhan anak.
“Kami berharap Unicef terus berinvestasi di Tulungagung, sehingga kabupaten layak anak benar-benar terjadi di Tulungagung,” tandasnya.
Setelah diterima Sukaji di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, delegasi China melanjutkan kunjungannya ke Sekretariat ULT PSAI Tulungagung dan Desa Layak Anak di Desa Kesambi Kecamatan Bandung. (wed)

Tags: