Demi Sang Buah Hati, 8 Tahun Sabar Menanti

2-ValentinoKabupaten Sidoarjo, Bhirawa
Rasa syukur, tangis haru serta riang gembira bercampur jadi satu mengiringi proses adopsi dan pelepasan terhadap 12 Calon Anak Asuh (CAA) kepada Calon Orang Tua Asuh (COTA) yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur di UPT PSAB (Pelayanan Sosial Asuhan Balita) Jawa Timur.
Suasana di Kantor UPT PSAB Jawa Timur Jl Monginsidi 25 Sidoarjo, Jumat (31/5) siang betul-betul berubah penuh keharuan. Pasangan orangtua yang sudah bertahun-tahun belum dikaruniai momongan sangat senang, haru dan bahagia saat mengawali, memeluk sang buah hati yang diserahkan Kepala Dinas Sosial Jatim Drs Sudjono MM ke pangkuan mereka.
Pasangan asal Surabaya, Indra Yunanto dan Ludmila Maya yang sudah 8 tahun menanti sang buah hati, tidak bisa menyembunyikan rasa  bahagianya. Ia mengaku sudah berusaha dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan momongan. Konsultasi medis ke dokter hingga menempuh beragam pengobatan alternatif ke berbagai tempat.  Namun momongan yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung hadir. Akhirnya adopsi menjadi pilihan bagi keduanya.  “Ternyata Tuhan telah memberikan amanah dengan cara yang lain. Yang tidak bisa disangka-sangka oleh manusia. Kami harus siap menjalankan amanah ini,” ungkap Indra Yunanto sambil menggendong anak adopsinya.
Ludmila M (32 tahun) mengaku kalau sudah mendapatkan informasi dari beberapa teman tentang PSAB, namun hatinya belum bergerak. Tepatnya 8 bulan yang lalu, tiba-tiba langsung datang ke PSAB, walaupun belum tahu tata cara dan aturan untuk melakukan adopsi. Satu, dua kali berkunjung, akhirnya dia  jatuh hati dengan Valentino (2), balita yang ada di PSAB.
Ia pun mengaku kepada suaminya kalau hatinya mulai mendua. Dia tertarik mengadopsi Valentino asal Pasuruan. Setelah berdiskusi dengan suami dan terjadi kesepakatan, pasangan ini sempat dua kali dalam seminggu berkunjung ke PSAB. Silaturahmi ia lakukan selama delapan bulan sampai hubungan emosi benar-benar terjalin antara dengan Valentino. “Kami merasa akrab tak hanya dengan Valentino, tapi juga  para pengasuh di sini. Semua bagaikan keluarga sendiri,” akunya.
Peran pemerintah dalam mengasuh anak, menurut Ludmila, pemerintah sangat luar biasa perhatiannya, mulai dari sisi perawatan gizi termasuk para pengasuhnya. “Para pengasuh juga punya keluarga, tetapi mereka rela mengorbankan keluarga dan anaknya untuk mengasuh anak-anak di sini. Itu patut diapresiasi,” ungkap karyawan Bank Mandiri ini.
Rasa gembira juga diungkapkan oleh pasangan Suprayitno dan Sriani asal Bojonegoro yang mendapat kepercayaan dari keluarganya untuk mengasuh M Srikumar Sashidaran Nair (3,5 tahun)  asal Kuwait.
Menurut Sriani, kalau Srikumar ini sebenarnya anak dari keluarganya yang menjadi TKI di Kuwait, yang bernama Sunarti. Setelah menikah dengan warga India, pasangan ini  mempunyai satu anak yakni M Srikumar Sashidaran Nair ini. Sayangngya,  sang ibu meninggal usai melahirkan buah hatinya. “Akhirnya, anak ini dipulangkan oleh Kementerian Sosial dan ditempatkan di PSAB Jawa Timur ini,” katanya.
Makanya, dia dan keluarga sangat berterima kasih kepada pemerintah khususnya Dinas Sosial Jawa Timur maupun para pengasuh-pengasuh di PSAB yang telah merawat anak-anak dan memberikan gizi dan nutrisi yang baik.  “Sungguh saya sangat berterima kasih yang terhingga kepada mereka,” ungkap Sriani sambil menggendong Srikumar Sashidaran Nair.
Asisten III Bidang Kesejahteran Rakyat Setdaprov Jatim M Asyhar mengatakan kalau kegaitan ini merupakan tugas penyelenggaran pemerintah. Ini peristiwa kemanusiaan yang luar biasa. Karena mereka berdua, antar ibu dan anak mempunyai kebahagiaan tersendiri.
Program ini merupakan pekerjaan sosial yang sangat mulia, yang merupakan bagian dari penyelenggaran pemerintah, dan itu akan terus dilakukan oleh Dinas Sosial dan UPT yang bersangkutan. Tujuannya untuk membangun kemakmuran dan kesejahteraan bangsa ini. “Kemakmuran dan kesejateraan bangsa dimulai dari manusia-manusia yang berkualitas,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim Sudjono yang didampingi Ka UPT PSAB Ilonka Sukmawati mengatakan semoga apa yang telah dilakukan ini bisa berjalan dengan baik. Pemerintah dan masyarakat diharapkan bisa bersinergi dalam pengasuhan anak agar mereka bisa menjadi anak yang sholeh dan sholehah.
Dijelaskan program adopsi ini sudah berjalan sekitar 4 tahun dan sudah sekitar 119 anak yang telah diserahkan kepada COTA. “Kami berharap UPT ini bisa terus berjalan dengan baik, karena UPT yang ada di Jawa Timur ini yang mendapatkan ISO hanya UPT PSAB di Sidoarjo ini,” ujar Sudjono. [ach]

Tags: