Demi Target, PG Kedawoeng Ambil Tebu dari Luar Daerah

Salah seorang karyawan memeriksa sejumlah gigi mesin giling PG Kedawoeng, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. [hilmi husein]

Salah seorang karyawan memeriksa sejumlah gigi mesin giling PG Kedawoeng, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. [hilmi husein]

Pasuruan, Bhirawa
Pabrik Gula (PG) Kedawoeng yang berada di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan terus menambah produksi tebu dari sejumlah daerah di Jatim. Hal itu, agar target produksinya bisa maksimal.
General Manager PG Kedawoeng, Nur Drajat menyampaikan langkah itu supaya targetnya bisa terpenuhi. Pasalnya, PG Kedawoeng masih menggantungkan perolehan tebu dari wilayah lain di Jatim.
“Jika tebu dari Pasuruan saja, maka produksi gula yang dihasilkan tak cukup untuk penuhi target. Makanya dalam hal ini kami mengambil tebu dari wilayah lain, misalnya dari Lamongan, Mojokerto, Malang, Lumajang dan pihak swasta. Termasuk juga kami bersaing untuk harganya pula,” terang Nur Drajat, Selasa (1/11).
Berbicara masalah harga, Nur menjelaskan untuk 1 kwintal tebu, ia membelinya seharga Rp 58.000. Sedangkan PG di Lamongan berani membeli dengan selisih harga Rp10-15 ribu. “Kami akan terus menjalin hubungan baik dengan petani. Harapannya agar mereka, tetap menjual tebunya kepada kami,” papar Nur Drajat.
Disinggung berapa luasan area tanaman tebu PG Kedawoeng, Nur mengungkapkan total areanya mencapai 3.249 hektar. Jumlah itu, 46 hektar lahan milik PG Kedawoeng, sisanya 3.203 hektar milik petani.
“Terus terang saja, lahan tebu kami masih sedikit. Karena itu kami akan memperluas area lahannya. Sebagai rencana awal, kami perluas lahan tebu seluas 1.000 hektar, dengan target 300 hektar dikelolah sendiri. Selebihnya 700 hektar kerjasama dengan para petani tebu di wilayah Kabupaten Pasuruan. Jika luas lahan kami sudah terpenuhi setidaknya tak perlu lagi membeli tebu dari luar daerah,” terang Nur Drajat.
Saat ini, PG Kedawoeng mampu memproduksi gula kristal putih kualitas satu (GKP I) mencapai 13.229 ton. Diyakini, jumlah tersebut melebihi target tahun 2016 sebesar 12.184 ton. “Total jumlah itu, sebanyak 4.206 ton gula berasal dari areal lahan sendiri. Untuk sisanya hingga 9.023 ton gula merupakan bagi hasil petani dengan PG Kedawoeng. Gula itu dijual melalui lelang yang dilakukan setiap seminggu sekali. Setiap per kilogramnya kami jual seharga Rp 11 ribu untuk tingkat produsen. Ditingkat konsumen dijual Rp 12.500 per kilogram,” jelasnya.
Sejak dimulainya giling per 15 Juni hingga 24 Oktober 2016, PG Kedaweng mampu menghasilkan 221.488 ton tebu. Tebu-tebu tersebut dari petani tebu di Pasuruan Raya hingga luar daerah. [hil]

Tags: