Disparper Tuban Segera Relokasi Pedagang Burung

Para pedagang Burung di Pasar Baru Tuban yang rencananya kan di relokasi di Pasar Hewan.

Para pedagang Burung di Pasar Baru Tuban yang rencananya kan di relokasi di Pasar Hewan.

Tuban, Bhirawa
Dinas Perekonmian dan  Pariwisata (Disperpar) akan merelokasi para pedagang burung yang saat ini berdagang dipinggir jalan selatan pasar Trasdisional Pasar Baru Tuban, ke Pasar Burung yang berada di Jalan Hos Cokroaminoto (Pasar Hewan Tuban) paling lambat akhir tahun 2015. Upaya ini dilakukan untuk keperluan tata ruang kota.
“Paling lambat akhir tahun ini, karena saat ini tengah proses pembangunan dan penataan lokasi bakal relokasi para pedagang burung kesana, selian pertimbangan tidak bagus pasar burung bercampur dengan pasar umum,” Kata Ir.H. Farid Achmadi, Kepala Dinas Perpar Tuban(25/8).
Mantan Kepala Dinas Pekerjan Umum (PU) Era Bupati H. Hindarto ini menjelaskan, kalau pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk pembangnan pasar burung sebesar Rp487 juta untuk pembangunan sedikitnya 70 bedak (lapak) pedagang burung dan aksesoris, pakan burung. “Ada sekitar 70 lapak, itu nanti sebagian pedagang burung sebagian lagi adalah perlengkaan dan aksesoris burung maupun pakan burung,” jelas Farid.
Sementara itu, terkait pemilihan lokasi yang dijadikan satu dengan pasar sapi, Farid mengaku hal itu dilaukan untuk efisiensi managemen sekaligus anggaran. Sebab jika membuat pasar burung ditempat lain, tentu akan nambah anggaran tersendiri yakni pembebasan lahan, sementara dipasar hewan lahan adalah milik pemerintah, sehingga cukup anggaran pembangunan saja.
“Tentu pertimbangan kami adalah soal efisiensi anggaran sekaligus managemenya, sebab, pasar sapi itu hanya buka pada hari minggu enam hari sisanya kosong, maka agar loksi disitu tidak mati, kami sepakati untuk direlokasi di situ, selain itu kontrolnya juga mudah oleh UPT pasar hewan,” papar Farid.
Lebih lanjut, terkait lokasi yang dinilai sejumlah pedagang kurang strategis Farid mengaku, semua butuh proses, pemerintah juga tidak akan tinggal diam setelah membangun dan merelokasi para pedagang, salah satunya dengan mengenalkan dan mempromosikan pasar burung tersebut.
“Semua memang butuh proses, pastilah karena tembat baru, dua tiga hari sepi, namun kami nanti juga pasti akan promosikan agar tempat itu jadi hidup. Dan kedepanya harapan kami tempat itu tumbuh seiring berjalanya waktu,” harap Farid.
Untuk diketahui, disekitar jalan selatan Pasar Baru Tuban, terdapat sedikitnya 63 pedagang beragam burung, sebagian pedagang menggelar daganganya dengan memanfaatkan bagu jalan sementara sebagian kecil memiliki kios depan pasar tersebut. [hud]

Tags: