Demokrasi Bukan Panglima di Golkar

Rendra Kresna

Rendra Kresna

(Alasan Rendra Hijrah ke Partai Nasdem)
Kab Malang, Bhirawa
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Malang H Rendra Kresna, yang kini juga menjabat Bupati Malang, dipastikan hijrah ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Hal ini terungkap setelah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Timur (Jatim) Effendi Choiri (Gus Choi) menyatakan jika dirinya sebagai Ketua DPW akan digantikan Rendra Kresna. Sedangkan Gus Choi menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem.
Dikonfirmasi wartawan Senin (25/7) kemarin, H Rendra Kresna membenarkan perpindahan partai tersebut dan mengaku sudah mempertimbangkan secara matang.
“Alasan kami pindah parpol, karena di Partai  Golkar banyak pengurus yang tidak memegang teguh garis perjuangan partai. Sehingga demokrasi bukan lagi menjadi panglima tertinggi di Partai Golkar,” tegasnya. Selain demokrasi bukan sebagai panglima dalam partai, kata Bupati Malang ini, juga banyak kader Golkar yang berpotensi disingkirkan. Padahal, kader partai yang berpotensi telah banyak membuat prestasi bagi Golkar. Seperti dirinya, sudah dua kali menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Malang. Sehingga berdasarkan aturan, dirinya tidak boleh lagi mencalonkan Ketua DPD II Partai Golkar.
“Saya menjadi Ketua DPD II Partai Gokar Kabupaten Malang sejak tahun 2004-2016, sehingga saya menjadi Ketua DPD Golkar tersebut sudah 12 tahun. Karena kondisi Partai Golkar sekarang tidak seperti sebelumnya, maka dirinya lebih baik meninggalkan Golkar,” papar Rendra.
Menurut dia, dengan dirinya mundur dari Golkar, maka dirinya tetap berkiprah di dunia politik, dan masuk sebagai kader Partai Nasdem. Sedangkan di Partai Nasdem, dirinya langsung dipercaya menjadi Ketua DPW Partai Nasdem Jatim menggantikan Gus Choi. Dan rencananya  akan dilantik oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, pada 14 Agustus 2016 mendatang.
Sebagai ketua DPW Partai Nasdem Jatim, kata Rendra, dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan Nasdem, baik dalam Pemilihan Bupati/Wali Kota, Pemilihan Gubernur (Pilgub), Pemilihan Legislatif (Pileg) maupun Pemilihan Presiden (Pilpres).
“Termasuk dalam memenangkan Nasdem dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) di Kabupaten Malang,” ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, kursi di DPRD Kabupaten Malang dari Partai Nasdem sebanyak 4 kursi. Sehingga dirinya akan menaikkan menjadi 200 persen atau 12 kursi untuk perolehan kursi pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Dan Nasdem nantinya bisa mencalonkan kadernya dalam Pilbup secara mandiri.
“Pada Pemilu 2009, Partai Golkar mendapatkan 8 kursi di DPRD Kabupaten Malang, dan pada 2014 suaranya melejit menjadi 12 kursi. Sehingga Golkar menjadi pemenang pemilu kedua setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang meraih 13 kursi,” ungkap Rendra.
Sayangnya, pengurus DPD II Partai Golkar Kabupaten Malang belum ada yang berani bersuara terkait hijrahnya Rendra Kresna ke Partai Nasdem. Karena sebagian pengurus masih belum percaya terkait ketuanya pindah partai. Sebab, hingga sekarang Rendra belum mengajukan secara resmi mengundurkan diri dari Partai Golkar. [cyn]

Rate this article!
Tags: