Demokrat Abaikan Saksi Rekapitulasi di Balai Desa

Abdul Kholik

Abdul Kholik

Sidoarjo, Bhirawa
Dari empat pimpinan DPRD Sidoarjo yang seluruhnya maju di putaran Pileg 2014, hanya ketua Dawud Budi Sutrisno SH yang masih harus berjuang mendapatkan satu kursi. Sedangkan tiga wakil ketua dipastikan kembali duduk di kursi legislatf Sidoarjo.
Wakil ketua DPRD Abdul Kholik, Khulaim Junaedi, Imam Supii, meroket suaranya di Dapilnya. Abdul Kholik mampu mendulang 18 ribu suara di Dapil 2 (Porong-Jabon-Krembung-Prambon) dengan suara sebanyak itu dipastikan mendapatkan tiket VIP di DPRD. Khulaim Junaedi yang mantan Ketua DPD PAN Sidoarjo, mampu merebut suara terbanyak di antara Caleg PAN dengan 12 ribu suara, Khulaim merajalela di Dapil VI (Gedangan-Sedati-Buduran). Ketua DPC PDIP, Imam Supi’I juga demikian.
Dia sudah pasti memiliki satu tiket setelah meraih suara terbanyak di Dapil 2.
Namun belum diketahui pasti, apakah ketiga mampu mempertahankan posisinya di kursi pimpinan dewan, ataukah berpindah kursi. Imam Supi’i peluangnya besar kembali ke tampuk pimpinan, karena legalitasnya sebagai ketua partai. Khulaim pun demikian, peluangnya juga sebesar Imam, karena di Rakercab PAN, Caleg yang mendapat suara terbanyak mendapat kehormatan untuk menduduki jabatan tertinggi di dewan.
Meski demikian, Ketua DPD PAN, Imam Sugiri, menegaskan posisi siapa mendapat apa itu akan dibahas di rapat partai. Abdul Kholik tampaknya tak mudah menduduki pimpinan. Sebagai Wakil Ketua DPC PKB, harus mendapat dukungan luas dalam rapat partai. Padahal PKB dipastikan akan mendapatkan tiket kursi Ketua DPRD dengan raihan sekitar 12-14 kursi. Wakil Sekretaris DPC PAN, Ghozi, mengatakan dalam Rakercab sudah disepakati Caleg yang mendapat suara terbanyak akan diberi posisi tertinggi di alat kelengkapan DPRD.
Bagaimana dengan peluang Dawud yang maju di DPRD Jatim. Sampai Minggu kemarin, posisinya berada di urutan kedua. Bila Demokrat mendapat dua kursi di Dapil I (Surabaya-Sidoarjo) maka Dawud akan mengambil tiket kedua. Namun sebaliknya bila hanya mendapat satu tiket, maka lepaslah peluang jadi. ”Saya masih berusaha mendapatkan informasi dari relawan saya,” kata Dawud, Sabtu sore.
Dawud sangat menyayangkan kinerja DPC Partai Demokrat (PD) yang terkesan abai dalam mengirimkan saksi-saksi saat rekapitulasi TPS di balai desa. Mestinya partai mengawal suara dengan mengirimkan satu
saksi di setiap balai desa. Dawud heran, kenapa DPC tak mengirim saksi padahal partai sudah memberikan anggaran untuk saksi di balai desa. ”Lalu ke mana uangnya kalau tak digunakan,” tukasnya.
Dawud sempat memeriksa langsung di Balai Desa Tropodo saat penghitungan seluruh TPS di balai
desa dan tidak menemukan adanya saksi partai. Anggota DPRD Sidoarjo yang pasti terpental ada tiga anggota dari Hanura, karena mereka mencalonkan di DPR RI, DPRD Jatim. Dan satu anggotanya, Heru yang maju di kabupaten dipastikan terpental karena namanya tak mampu mendulang suara. dua anggota dari PKNU yakni Enny dan Habibibul juga hilang karena partainya sudah tak ikut pemilu.
Tiga anggota Golkar, kemungkinan hanya satu orang yang masih bertahan. Dua lainnya lenyap. 11 anggota Demokrat besar kemungkinan tinggal empat atau lima orang saja, yakni Ny Yuanasari, Ny Nunuk Lelarosanawati, Agil, Sulkan.
Delapan anggota dari fraksi PAN yang sudah meraih tiket resmi, Emir Firdaus, Khulaim Junaedi, Adhi Samsetyo. Yang yang tiga orang diperkirakan amblas, satu orang yang maju di DPR RI, Sungkono lolos
menang di Dapil I Jatim untuk DPR RI. Sedangkan Lutfi yang maju di DPRD Jatim masih terombang-ambing. [hds]

Tags: