Demokrat – PKS Sidoarjo Tolak jadi Pelengkap Fraksi

OSidoarjo, Bhirawa
Walaupun kursi Partai Demokrat di DPRD Sidoarjo teramat minim namun partai ini memilih untuk tak berkoalisi dengan fraksi lain. Dengan empat kursi, Demokrat dapat membentuk fraksi sendiri.begitu pula dengan PKS yang besar kemungkinan akan membentuk fraksi sendiri.
Ketua DPC Partai Demokrat, H Sarto, memilih untuk tak mengekor ke fraksi besar apabila pilihan posisinya Demokrat hanya dijadikan pelengkap saja. “Demokrat bisa membentuk fraksi sendiri. Walaupun kecil tetapi solid,” ungkapnya. Dari 11 anggota Demokrat, tinggal empat yang tepilih yakni M Agil, Ny Nunuk Lelarosanawati, Ny Enny, Ny Yuanasari. Dalam formasi baru, Demokrat menempatkan Yuanasari sebagai ketua fraksinya.
Sarto mengatakan, Pemilu Legislatif 2014 ini merupakan Pemilu yang sangat berat. Ini menjadi ujian maha berat karena banyak faktor di tingkat nasional dan regional yang berpengaruh besar pada perolehan kursi Demokrat. Dari 11 kursi menjadi empat kursi saja itu merupakan pukulan telak. Padahal pada Pemilu 2004, Demokrat bisa mendapatkan enam kursi. Sarto mengakui, ini hukuman rakyat kepada Demokrat yang harus dijadikan intropeksi agar ke depan partai ini akan kembali dicintai rakyat.
Kendati kecil, banyak partai yang melirik Demokrat untuk dimasukkan dalam gerbong koalisi besar. Seperti diketahui empat partai besar yang bisa menempatkan wakilnya dalam unsur pimpinan DPRD adalah PKB (13 kursi), PAN (7), Gerindra (7), PDIP (8). Sedangkan poros kecil adalah Demokrat (4), PKS (3), Golkar (5), PBB (1), PPP (1), Nasdem (1).
Ketua DPD PKS Sidoarjo, Aditya Nindiatman menegaskan, akan membentuk fraksi sendiri. dengan tiga kursi memang menjadi kendala, karena minimal fraksi bisa dibentuk dengan empat kursi. Karena itu PKS mencoba menarik kursi dari partai lain untuk bisa memenuhi syarat fraksi.
Selama dua periode terakhir, PKS selalu menjadi pelengkap partai lain. dalam periode 2004-2009, PKS yang memiliki dua kursi menjadi pelengkap dari PKB. Sedangkan 2009-2014, PKS yang memiliki tiga kursi saja juga menjadi pelengkap PAN, kompensasinya hanya mendapat jatah sekretaris komisi dan anggota Banggar dan Banmus.
”Kita akan coba membentuk fraksi sendiri, tetapi kalau tak ada yang mau bergabung dengan kita terpaksa PKS ikut partai lain. mau bagaimana lagi kalau kursi kita tak memenuhi syarat minimal,” tandasnya.
Lobbi politik sudah mulai berjalan. PKB sebagai pemenang memiliki moral hazrat besar untuk merebut dua jabatan ketua komisi (dari empat ketua komisi yang tersedia). Iidealnya dengan empat pimpinan, jabatan ketua komisi itu bisa dibagi rata antara PKB, PDIP, PAN, Gerindra. Dengan dengan target 2 ketua komisi,dipastikan dari tiga partai besar ada satu yang lepas. Dengan kekuatan lobinya, PKB bisa menggandeng dua partai lain untuk mendominasi posisi strategis di alat kelengkapan. PKB sudah dipastikan akan merebut posisi Ketua DPRD Sidoarjo. namun posisi akan lebih memuaskan bila dapat menguasai dua ketua komisi.
Ketua DPC Gerindra Sidoarjo, Ahmad Rivai, mengaku sudah dilobi beberapa partai untuk menggalang koalisi besar. Tentu saja kompensasinya Gerindra bisa mendapatkan satu jabatan ketua komisi. Rivai, yang dipastikan akan menjadi wakil ketua DPRD periode2014-2019 ini berancang-ancang akan membangun poros kuat untuk membangun Sidoarjo. Tidak tanggung-tanggung dari tujuh anggota Gerindra yang baru, ada lima orang mantan kepala desa yang berpengalaman di bidang pemerintahan. [hds]

Keterangan Foto : Ketua DPC Partai Demokrat, H Sarto

Tags: