Dengan Hungaria, DPRD Surabaya Kembangkan Kerjasama Pelabuhan hingga IT

Kunjungan delegasi Hungaria ke DPRD Surabaya, Senin (19/3).

DPRD Surabaya, Bhirawa
Sebagai pemerintahan kota terbesar nomor dua setelah ibukota (DKI Jakarta), legislatif dan eksekutif Kota Surabaya terus kompak mengepakkan sayap kerjasamanya dengan berbagai kota dan negara di dunia.
Dalam waktu yang bersamaan, dua lembaga tinggi Kota Surabaya (DPRD dan Pemkot Surabaya) menerima kunjungan delegasi asal manca negara yang berbeda.
Pemkot Surabaya kedatangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Liverpool Inggris, sementara DPRD Surabaya menerima kunjungan resmi delegasi asal Hungaria.
Hungaria memilih DPRD Surabaya sebagai awal kerjasamanya, karena legislatif juga memiliki peran penting saat lembaga wakil rakyat ini merealisasikan kerjasama Sister City.
Sejarah kerjasama ini tercipta melalui cara-cara yang unik. Baik tokoh Surabaya maupun Kota Budapest Hungaria menuangkan tulisan mereka ke dalam buku yang memuat lebih dekat Budapest Hungaria dengan Surabaya Indonesia.
“Luar biasa, kerjasama dengan dibarengi peluncuran buku Go Hungaria Go Indonesia. Ini awal yang sangat baik,” ucap Tamas Novak selaku Director Oriental Business and Innovation Center Budapest Business School, Senin (19/3).
Selain dari pusat pendidikan, Perwakilan Hungaria melalui delegasinya juga memastikan akan merealisasikan kerjasama tersebut hingga waktu ke depan.
Selain Tamas ada pula Istfen Abel Director Bank Central Hungaria. Kemudian Szilard Boros, Penasihat pendidikan dari Bank Central Hungaria. Tampak pula perwakilan Universitas Narotama Surabaya sebagai kampus panghubung.
Delegasi Hungaria itu diterima oleh seluruh pimpinan DPRD Surabaya dan para anggota DPRD. Mereka bahkan larut dalam diskusi membahas rencana kerjasama kedua belah pihak. Mereka saling bertanya dan komentar.
Para anggota DPRD dan perwakilan Pemkot Surabaya mendiskusikan Buku Go Hungaria Go Indonesia 1 dan 2. Keduanya mengupas hubungan bilateral Hungaria dan Indonesia.
Buku Go Hungaria Go Indonesia itu telah dua kali diterbitkan dan dibahas bersama. Rencananya terbitan ke tiga buku yang sama itu akan dilaunching. “Mei mendatang giliran kami yang ke Hungaria dengan cara yang sama menulis buku,” kata Ketua DPRD Surabaya Armuji.
Namun pada edisi ke tiga buku itu akan lebih fokus pada kesamaan Surabaya dan Kota Budapest. Dua kota ini sama-sama sebagai kota perdagangan dan jasa serta kota maritim. Hungaria memiliki pelabuhan sebagai pintu masuk ke Eropa.
Dalam realisasi Sister City dengan Budapest itu, Surabaya akan mengembangkan Surabaya sebagai kota penghubung kota lain melalui jalur perairan. “Surabaya kota pelabuhan seperti Budapest,” kata Armuji.
Surabaya bertekat mempelajari hingga mengadopsi kemajuan pelabuhan Budapest. Selain sistem, penerapan teknologi di pelabuhan tersebut juga akan dikerjasamakan.
“Kami mendukung kerjasama yang saling menguntungkan. Apa yang bisa diambil manfaat dari Hungaria, kami akan pastikan saat kami ke sana Mei nanti,” tambah Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Darmawan.
Pengembangan IT menjadi perhatian serius Surabaya. DPRD Surabaya mengupayakan serius agar setiap kerjasama dengan kota lain dunia mendapatkan nilai tambah atas Sister City ini.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Surabaya Ratih Retnowati. Dia lebih senang jika hasil Sister City dengan Hungaria bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. “Harus menjadi subjek dari kerjasama ini,” ungkap Ratih.
Meski demikian, kerjasama Hungaria dan Surabaya itu patut diapresiasi. Sebab negara ini memiliki kemampuan tekonologi informasi yang perlu diserap untuk kemajuan kota. [gat]

Tags: