Dengan jagung, Tahun Ini Lamongan Ungkit NTP

Bupati Fadeli saat mengunjungi demfarm jagung di Banyubang Kecamatan Solokuro. [Suprayitno/bhirawa]

Lamongan Bhirawa
Nilai Tukar Petani (NTP) di Lamongan  ditetapkan menjadi salah satu indicator kinerja Pemkab Lamongan. Untuk itu Lamongan secara intens mendorong kebijakan bidang pertanian untuk mengungkit NTP.  NTP sendiri menjadi penggambaran tingkat kesejahteraan petani. Yakni kemampuan daya beli petani untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan proses produksi pertanian selanjutnya.
Komitmen Bupati Lamongan Fadeli untuk meningkatkan kesejahteraan ini petani tersebut diwujudkannya dengan menjadikan NTP sebagai indikator kinerja yang harus dicapai. Sehingga setiap kebijakan dalam bidang pertanian, harus bisa menjadi pengungkit naiknya NTP.
Di tahun 2015 , NTP Kabupaten Lamongan tercatat mencapai 102. Dengan upaya kebijakan pertanian utamanya  pengembangan pertanian jagung modern secara masif, Bupati Fadeli ,percaya di 2016 ada lonjakan NTP.
Salah satu yang secara masif dikembangkannya adalah pertanian jagung modern. Upaya ini sudah mulai menunjukkan hasil dengan naiknya produktivitas yang pada 2015 hanya berkisar antara 5 hingga 6 ton perhektar, menjadi 8 hingga 10 ton perhektar.
“Pertanian jagung modern di Lamongan akan terus kami kembangkan untuk meningkatkan nilai tukar atau pendapatan petani. Pengembangan pertanain jagung modern ini sudah terbukti sukses menaikkan produktivitas, ” ujar Bupati Fadeli.
Dia menyebutkan di 2017 ini demfarm jagung modern dikembangkan menjadi kawasan seluas 12 ribu hektar di 12 kecamatan. Diantaranya di Kecamatan Solokuro, Paciran, Brondong, Laren, Kedungpring, Sugio, Modo, Mantup, Sambeng, Ngimbang, Sukorame dan Bluluk.
Selain memberikan pendampingan pertanian modern bagi petani di kawasan percontohan, Pemkab Lamongan juga memberikan sejumlah bantuan. Termasuk diantaranya benih jagung unggul dan sarana serta prasarana pertanian seperti traktor.
Bupati Fadeli sengaja fokus pada peningkatan produktivitas, bukan pada perluasan lahan. Karena dengan demikian, petani pemilik lahan bisa secara langsung menikmati hasilnya.
Seperti saat ini, dengan naiknya produktivitas jagung hingga 4 ton perhektar. Kenaikan tersebut menjadikan petani dengan luasan lahan yang sama, saat ini memiliki peningkatan kesejahteraan setara 4 ton perhektar, dibanding 2 tahun lalu.
Tahun 2016 produksi jagung di Lamongan mencapai 372 ribu ton. Diharapkan dengan pertanian jagung modern, produksi jagung di Lamongan menembus angka 500 ribu ton lebih.
Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani yang dapat dilihat dari naiknya NTP.  Juga sebagai upaya untuk menjadikan indeks gini di Lamongan yg saat ini di angka 0,3, menjadi di kisaran 0,25 – 0,27.(yit)

Tags: