Densus 88 Amankan Anggota Jaringan Teroris di Prambon Nganjuk

Lokasi penangkapan dan rumah terduga teroris di Dusun Tunggulrejo RT 07/ RW 3 Desa Baleturi Kecamatan Prambon setelah digeledah Densus 88.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Seorang pria terduga teroris bernama Dede Yusuf alias Bondan (31), ditangkap saat bersama istri, di counter handphone Redjo Cell, Desa Tanjungtani Kecamatan Prambon, Nganjuk. Penangkapan yang dilakukan tim Densus 88, Selasa (14/5) malam tersebut sempat melukai Dede Yusuf karena melakukan perlawanan.
Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta, yang sempat mendatangi lokasi membenarkan adanya penangkapan oleh Densus 88 Mabes Polri di lokasi counter handphone Redjo Cell. Mengenai penangkapan terduga teroris tersebut, Kapolres Nganjuk tersebut mengatakan pihaknya hanya membantu pengamanan lokasi saja. Polres Nganjuk menerjunkan personilnya sekitar 10 orang dibantuk anggota dari Polsek Prambon untuk berjaga di TKP.
Informasi yang dihimpun Bhirawa di lokasi kejadian, Dede Yusuf ditangkap saat megendarai sepeda motor Yamaha Mio bernopol W 6688 SS bersama istrinya. Ketika sampai di counter HP, dia langsung disergap tim Densus 88 berpakaian preman. Saat hendak ditangkap, Dede yang diduga terkait jaringan teroris ini sempat melawan. Beberapa warga di sekitar lokasi melihat ceceran darah di lantai konter HP.
Meski sempat melawan, namun berhasil dilumpuhkan petugas dan kemudian digelandang ke rumahnya untuk dilakukan penggeledahan. Densus 88 akhirnya mengamankan terduga bersama beberapa orang saksi untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara rumah terduga teroris kini dipasang police line dan dijaga ketat untuk keamanan.
Dede Yusuf sendiri diketahui berasal dari Kelurahan Kranji Kecamatan/ Kota Bekasi Barat. Saat ditangkap Dede Yusuf bersama istrinya tinggal di Dusun Tunggulrejo RT 07/ RW 3 Desa Baleturi Kecamatan Prambon, Nganjuk. Sampai saat ini, garis polisi tampak terpasang di lokasi penangkapan dan di rumah tempat tinggal Dede.
Sementara itu tetangga terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 mengaku kaget dengan peristiwa penangkapan dede Yusuf tersebut. Karena Dede Yusuf terlihat sebabai sosok yang alim dan sangat pendiam.
Bahkan saat di masjid, Dede Yusuf sering menjadi muadzin sebelum sholat jamaah dimulai. “Dede itu orangnya pendiam, namun setiap waktu sholat tiba sering mengumandangkan azan di masjid dekat tempat tinggalnya. Kalau istrinya juga jarang bergaul. Biasanya pakai cadar,” kata Imam Syafi’i, salah seorang tetangga terduga teroris.(ris)

Tags: