Densus 88 Anti Teror Terus Buru Teroris di Kota Probolinggo

Densus 88 saat tangkap WSP pemilik konter di. Jalan Brantas Kelurahan Pilang.

(Lima Terduga Teroris Kini Ditetapkan Sebagai Tersangka)

Kota Probolinggo, Bhirawa
Densus 88 Antiteror kembali menangkap terduga teroris, Kamis 31/5 dini hari. Kali ini yang ditangkap adalah WDP, pemilik konter ponsel dan ahli merakit elektronik. Dalam penangkapan yang berlangsung di Jalan Brantas Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo, tersebut, polisi yang bersenjata lengkap menutup jalan baik di sisi utara maupun selatan. Jalur kendaraan dialihkan. Lima terduga teroris kini ditetapkan sebagai tersangka.
Penangkapan berlangsung selama sekitar dua jam. WDP tinggal di sebuah ruko bersama orang tua dan istrinya. Selain menangkap WDP, Densus yang didukung Polresta Probolinggo dan TNI menyita sejumlah barang bukti yang diambil dari ruko, yakni busur panah, laptop, ponsel, buku tabungan, dan tele senapan angin.
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal menyatakan, tak ada bahan peledak yang ditemukan. Namun pekerjaan WS adalah teknisi ponsel dan ahli perakit perangkat elektronik. “Yang bersangkutan berkaitan dengan terduga teroris yang sebelumnya telah ditangkap.
Sebelumnya Densus telah menangkap sejumlah terduga teroris. Di Kota Probolinggo yang dibawa Densus adalah MF, IS, H, AP, dan AL,” katanya.
Tetangga WDP, Singgih Widjanarko mengatakan, WDP tinggal di ruko Jalan Brantas sejak 2012 silam. Usahanya jual beli dan servis ponsel. “WDP kerap memakai celana cingkrang. Dia dan keluarga agak tertutup, jarang bersosialisasi dengan tetangga,” ujarnya.
Polres Probolinggo Kota, memastikan 5 terduga teroris yang diamankan Densus 88 Anti Teror, sudah menjadi tersangka. Mereka kini ditahan dan menjalani pemeriksaan intensif, untuk mengungkap jaringan dan perannya dengan pelaku teror Surabaya, jelas AKBP Alfian.
Kelima terduga teroris itu adalah Mohammad Fatwa (32), amir dari kelompok di Probolinggo. Ada juga Irvan Suhardianto (41), Harits Arifin (39), Agus Purnomo, dan Arif Lukman Hakim (37). Kelimanya kini ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
“Mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka sebagaiman keterangan tim penyidik Densus 88 kepada kami. Kelimanya juga menjalani masa penahanan untuk mengetahui jaringan dan perannya dengan pelaku teror Surabaya,” paparnya.
Menurut Alfian, pasca penangkapan kelima terduga teroris itu, pihaknya masih punya pekerjaan rumah. Yaitu upaya pencegahan serta pengamanan terorisme di Kota Probolinggo. Tugas itu semakin kompleks dengam disahkannya RUU nomor 15/2013 tentang Pemberantasan Tindak Terorisme. Selain itu, regulasi tersebut, semakin memudahkan aparat keamanan melakukan tindakan.
“Densus bersama dengan polres, tetap melakukan pengawasan. Tugas kami juga melakukan giat deradikalisasi dan pencegahan. Namun yang tak kalah pentingnya adalah menciptakan situasi kondusif, yakni dengan mencegah maraknya hoax,” terangnya.
“Densus bersama dengan polres, tetap melakukan pengawasan. Tugas kami juga melakukan giat deradikalisasi dan pencegahan. Namun yang tak kalah pentingnya adalah menciptakan situasi kondusif, yakni dengan mencegah maraknya hoax,” tegas Alfian.
Lebih lanjut dikatakannya sebelum itu juga ditangkap terduga teroris mereka adalah Gatot Sulistio (54) sekaligus PNS penyuluh pertanian, warga Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, kakak beradik Kamal (52) dan Karibun Subagio (48), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron, tambahnya.(Wap).

Tags: