Densus 88 Periksa Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan

Penjagaan-ketat-dilakukan-anggota-Brimob-Polda-Jatim-terhadap-proses-identifikasi-enam-jenazah-terduga-teroris-di-RS-Bhayangkara-Polda-Jatim-Minggu-[9/4].-[abednego/bhirawa]

[Terduga Dideportasi dari Turki dan Dijemput di bandara Juanda]
Polda Jatim, Bhirawa
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terus mengorek keterangan dari Muhammad Nadir Umar, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Pasuruan yang dijemput di Bandara Internasional Juanda pada Sabtu (8/4) atas dugaan keterkaitan sebagai foreign terrorist ?ghters (FTF).
Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera membenarkan adanya penjemputan tersebut. Barung mengatakan, penjemputan itu bekaitan dengan protap apabila setiap deportan atau FTF yang berhubungan dengan Turki maupun informasi radikal dari Pemerintah lain, pasti akan diberitahukan kepada Densus 88 Antiteror.
“Benar, ada salah satu anggota dari DPRD Kabupaten Pasuruan yang kita amankan di Bandara Juanda sehubungan dengan hal-hal yang dituduhkan kepadanya. Saat ini yang bersangkutan masih diperiksa anggota Densus 88 di Polda Jatim,” kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu (9/4) di Mapolda Jatim.
Dijelaskan Barung, apabila ada FTF yang dideportasi, pasti diberitahukan kepada Tim dari Densus 88 untuk dilakukan pemeriksaan. Pada Sabtu (8/4) sekitar pukul 15.00 sore, Barung mengaku, Tim Densus mengamankan dua orang di deportasi dari Turki via Malaysia di Bandara Juanda Surabaya dan Husein Sastra Negara Bandung, yang mana salah satunya anggota DPRD Kabupaten Pasuruan.
Ditanya perihal hasil pemeriksaan sementara terkait penjemputan itu, Barung menegaskan bahwa yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh Tim Densus 88. Apakah berkaitan dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Barung enggan berspekulasi dengan alasan masih menunggu hasil pemeriksaan.
“Sabar dulu, kan masih diperiksa oleh Tim Densus 88 Antiteror. Nanti kalau sudah keluar hasil pemeriksaannya pasti kita informasikan ke public,” tegas Barung.
Sementar itu Ketua DPW PKS Jatim Arif Hari Setiawan dikonfirmasi menyatakan terkejut atas ditangkapnya salah satu anggota DPRD Kabupaten Pasuruan berinisial MNU dari PKS oleh pihak Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
“Saya kaget dengan peristiwa ini. Setahu kami, yang bersangkutan tidak pernah terindikasi terlibat dengan jaringan kelompok-kelompok yang menggunakan kekerasan seperti itu,” katanya, Minggu (9/4).
Arif HS menambahkan bahwa doktrin PKS yang dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh kader dan pengurus, tidak pernah mengajarkan kekerasan, bahkan menolak tegas dakwah yang dilakukan dengan cara-cara kekerasan.
Selanjutnya Arif HS menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Kami berharap proses hukum berjalan dengan obyektif dan profesional. Dengan tetap memberikan kepada yang bersangkutan akan hak-haknya seperti misalnya mendapatkan pendampingan hukum, dan hak-hak lainnya,” tukasnya.
Selain itu, DPW PKS Jatim juga sudah memberikan laporan kepada DPP PKS terkait peristiwa ini. “Insya Allah, DPP PKS telah menyiapkan tim pendampingan kepada yang bersangkutan,” pungkas Arif.
Identifikasi 6 Jenazah Terduga Teroris Tuban di RS Bhayangkara Polda Jatim
Jenazah enam terduga teroris yang ditembak di Desa Beji, Kabupaten Tuban tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim pada Sabtu (8/4) malam. Selanjutnya terhadap keenam jenazah langsung dilakukan identifikasi forensic.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, jenazah enam terduga teroris tiba Pukul 22.00 malam dengan pengawalan ketat dari petugas Brigadir Mobil (Brimob) dan Polda Jatim. Selanjutnya dilakukan proses identifikasi forensic terhadap keenam jenazah.
“Identifikasi forensic keenam jenazah dibantu dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Prosesnya dilakukan secara marathon guna mencocokkan data sekunder dan primer guna kepentingan identifikasi jenazah,” kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu (9/4).
Setelah proses identifikasi cocok, Barung mengaku, keenam jenazah terduga teroris akan diserahkan ke pihak keluarga. Hal itu merupakan bentuk akuntabilitas polri. Ditanya perihal dugaan jaringan kelompok manakah keenam terduga teroris itu, Barung belum bisa memberikan komentar dengan alasan masih menunggu proses identifikasi selesai.
“Sampai malam ini pun Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin juga tidak menyampaikan pada media terkait siapa dan umur berapa para terduga ini. Hasil ini akan kita sampaikan dalam satu sampai dua hari ke depan setelah proses identifikasi selesai,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan, petugas gabungan dari Polres Tuban, Brigadir Mobil (Brimob) dan TNI menembak mati terduga teroris saat kontak senjata pukul 17.00 WIB di Tuban. Sebelum baku tembak terjadi, terduga teroris sempat menembak salah seoranga anggota Satlantas Polres Tuban saat mobilnya dihentikan petugas kepolisian di jalur Tuban arah Semarang, di Desa Beji, Kabupaten Tuban. [Bed.cty]

Tags: