Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Jatim

Petugas saat menandatangi rumah orang tua terduga teroris di Desa Gondangkulon Kecamat an Gondang, Nganjuk sekitar pukul 16.45 WIB.

Nganjuk, Bhirawa
Densus 88 dan Polda Jatim mengamankan dua terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Tulungagung dan Nganjuk pada Selasa (30/3).
Puluhan personil Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap laki-laki berinisial LAM (25) di Dusun Kentingan Desa Puhkerep Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk, Selasa (30/3) sekitar pukul 16.00 WIB. Sedangkan tersangka lain berinisial Nm (45) warga Kabupaten Tulungagung.
Tim Densus 88 Polri berada Nganjuk sekitar pukul 12.55 WIB dan menggrebek dua lokasi. Diawali dengan mengamankan LAM dari rumahnya di Dusun Kentingan, Rejoso.
Setelah membawa pergi LAM, Tim Densus 88 kembali lagi ke Dusun Kentingan untuk melakukan penggeledahan, sore sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian personil Densus 88 yang bersenjatajan laras panjang juga menggeledah kedua di rumah orangtua LAM di Desa Gondangkulon, Kecamatan Gondang.
Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi Agung Pratama mengatakan, personil Densus 88 telah mengamankan seorang laki-laki terduga teroris di wilayah Kabupaten Nganjuk “Pada pukul 12.55 WIB, di Dusun Kentingan, Desa Puhkerep, Kecamatan Rejoso,” kata Harviadhi.
Harviadhi juga membenarkan, bahwa tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di kediaman orangtua LAM di Desa Gondangkulon, Kecamatan Gondang. Hanya saja, Harviadhi mengaku tak mengetahui detail apa saja yang diamankan tim Densus 88, dalam penggeledahan di dua rumah tersebut.
“Setelah penangkapan seorang terduga teroris, Densus 88 kemudian melakukan penggeledahan di dua lokasi tadi, yang satu di Kecamatan Rejoso yang satu di Kecamatan Gondang,” papar mantan Kapolres Batu itu.
Informasi yang berkembang, dari penggeledahan itu, personil Densus 88 mengamankan sejumlah barang, antara lain sebuah buku fiqih Jihad, satu unit notebook dan charger merek Lenovo hitam, satu ponsel merek Vivo warna putih. Selain itu sebuah buku 40 hadist, sebuah jaket Supreme biru gelap, sebuah kaos oblong motif loreng, topi adidas cokelat, KTP milik LAM, serta fotokopi KK milik LAM.
Warga Desa Gondangkulon yang tinggal tidak jauh dari rumah orang tua LAM menuturkan, saat masih duduk di bangku SMK pernah berulah dengan memasang bendera ISIS di rumah orangtuanya di Desa Gondangkulon.
“Dulu memang sudah pernah dipantau dari Kodim, oleh intel Kodim. Kaitanya pemasangan bendera ISIS di rumahnya. Setelah menikah saya pikir LAM sudah tidak ikut-ikut lagi paham radikal,” ujar warga yang namanya tidak ingin disebutkan.
Warga tidak mengira jika LAM terlibat teroris karena LAM yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara tersebut sebenarnya sosok yang cukup taat beribadah.
LAM yang lulusan salah satu SMK di Gondang ini menikah tiga tahun lalu dengan KK seorang wanita asal Dusun Kampungbaru Desa Pandean Kecamatan Gondang dan menetap di Dusun Puhkerep Desa Kentingan, Rejoso tersebut.
Dari perkawinannya tersebut dikaruniai anak perempuan berusia 7 tahun. “Setiap hari pekerjaanya sebagai petani ya di sawah. Bahkan saat ditangkap mDensus 88 LAM juga baru pulang dari sawah,” ujar laki-laki dengan perawakan kecil ini.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko menjelaskan, penangkapan terduga teroris itu ada kaitannya dengan kejadian di Makassar. “Kaitannya ada dengan kejadian yang ada di Makassar,” jelas Gatot.
Saat disinggung apakah dua terduga teroris ini berasal dari satu jaringan dengan pasutri bomber Makassar, Gatot menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman hal ini. “Nanti akan dijelaskan lebih lanjut karena masih dalam pendalaman lagi,” ucapnya. [ris.bed]

Tags: