Densus 88 Tangkap Ketua RT Tropodo

Suasana penangkapan Ketua RT di Perumahan Wisma Tropodo terkait dengan dugaan aksi radikal oleh Tim Densus 88 Antiteror. Sepanjang jalan di perumahan itu ditutup total dan tidak ada yang boleh kendaraan melintas.

Dikenal Baik dan Rajin Membantu
Sidoarjo, Bhirawa
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror membawa salah satu warga berinisial IB yang ada di perumahan Wisma Tropodo, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, terkait dengan dugaan aksi radikal. IB Selama ini juga dikenal sebagai Ketua RT di perum Wisma Tropodo.
Menurut salah satu warga Zuhri mengatakan saat membawa salah satu warga itu, sepanjang jalan di perumahan itu ditutup total dan tidak ada yang boleh kendaraan melintas. “Tetangga kanan kiripun oleh anggota Polri disuruh masuk rumah dan menutup pintu,” katanya, Rabu (30/5).
Menurutnya, sekitar 15 menitan jalan ditutup, sehingga warga tidak bisa melakukan aktivitas selama proses berlangsung. “Tadi yang bersangkutan usai dibawa kerumahnya kemudian dibawa pergi lagi dengan mobil oleh anggota Polri,” ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun, Tim Densus 88 selain membawa IB juga melakukan penyitaan terhadap sejumlah barang milik terduga.
Penggerebekan yang dilakukan petugas Densus 88 masih membuat penasaran sejumlah warga di sana. Mereka mengaku benar-benar kaget dan seperti tidak percaya, IB yang menjabat ketua RT di sana dibawa densus 88. “Benar-benar mengejutkan,” kata Ade, tetangga IB.
Ade mengaku dapat kabar dari grup WhatsApp bahwa ada penggerebekan oleh densus di kampungnya. Kemudian dia pulang, dan ternyata yang didatangi petugas densus adalah rumah IB. “Kami sering ketemu. Dia ketua RT dan saya sekretaris RW. Dan selama ini juga tidak ada masalah apa-apa di kampung,” ujar Ade saat di depan rumahnya.
Berpuluh tahun tinggal di kampung yang sama, Ade juga menyebut tidak ada yang aneh dengan IB. Dalam beribadah maupun kehidupan sehari-hari, disebutnya semua baik-baiknya. “Makanya kami benar-benar terkejut kalau dia dibawa densus,” tandasnya.
Hal serupa juga disampaikan beberapa tetangga lain. Seorang perempuan yang tinggal di seberang rumah IB, menyebut bahwa ketua RT-nya itu benar-benar sangat baik dengan warga.
“Saya sering melihat dia, pas Subuh dan Magrib selalu ke masjid. Dia orangnya sangat baik, setiap dapat keluhan dari warga juga langsung membantu. Beberapa waktu lalu saya mengeluh bak sampah depan rumah rusak, juga langsung diperbaiki,” kata perempuan yang enggan disebut namanya ini.
Perempuan ini mengaku sempat melihat IB dimasukkan ke dalam mobil oleh petugas. Kemudian, ada beberapa boks barang yang juga diangkut oleh petugas dalam penggerebekan itu.
Diceritakannya, saat peristiwa ini berlangsung jalan raya itu ditutup total. Warga sekitar juga semua disuruh masuk oleh petugas. “Saya sempat lihat dari kejauhan,” lanjut dia.
Namun, istri dan anak IB tidak ikut dibawa. Mereka tetap di rumah. “Sempat ada yang melihat istri dan anaknya tadi keluar rumah,” imbuh dia.
Rumah dua lantai itu sudah berpuluh tahun dihuni oleh IB dan keluarganya. Teras depannya dibuat beberapa stand dan disewakan untuk berjualan ke pihak lain. Paska penggerebekan Rabu siang, stand-stand itu terlihat masih tutup.
Sebelumnya, di Sidoarjo sejumlah warga dibawa oleh tim Densus 88 Antiteror terkait dengan aksi radikal. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang meninggal dunia karena pada saat proses penangkapan berlangsung diduga melakukan perlawanan.
Saat ini, sebanyak 17 jenazah terduga teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, rumah susun di Wonocolo, Sidoarjo, dan juga yang meninggal dunia saat ditangkap, telah dimakamkan di pemakaman orang tak dikenal di Magersari, Sidoarjo Jatim. [hds]

Rate this article!
Tags: