Mercon Bumbung Jadi Penanda Berbuka di Kota Batu

Beberapa remaja tengah melakukan persiapan untuk membunyikan mercon bumbung di Kampung Macari, Pesanggrahan, ketika waktu berbuka puasa tiba.

Beberapa remaja tengah melakukan persiapan untuk membunyikan mercon bumbung di Kampung Macari, Pesanggrahan, ketika waktu berbuka puasa tiba.

Kota Batu, Bhirawa
Ada yang tak biasa dalam pelaksanaan Puasa Bulan Ramadan kali ini. Setiap kali datang waktu berbuka, Kota Batu khususnya yang berdekatan dengan Desa Pesanggrahan akan dikejutkan dengan suara dentuman mirip meriam. Suara itu berasal dari barisan 300 mercon bumbung yang sengaja disulut saat buka puasa tiba.
Barisan mercon bumbung ini diletakkan di Kampung Macari, tepatnya di Jl Lahor, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu. Beberapa pemuda terlihat berlarian, bergantian menyulut mercon bumbung yang sudah dijejer rapi di pinggiran kolam Macari dan di belakang Masjid Al-Mukhlisin Macari.
“Dentuman bunyi mercon bumbung yang keras seolah tak jauh beda dengan dentuman meriam. Suara itu seolah mengajak kita mengingat kenangan dulu waktu masih kecil, dulu setiap bulan Ramadan pasti ada mercon bumbung, dimana-mana pasti terdengar mercon bumbung,” ujar warga Kelurahan Sisir yang sengaja datang ke Macari, Slamet,Minggu (28/6).
Direncanakan suara dentuman mercon bumbung ini akan terus terdengar saat datang waktu berbuka hingga bulan Ramadan berakhir.
“Bunyi mercon bumbung ini akan menjadi tanda menjelang adzan Maghrib,” jelas Panitia Festival Ramadan Gebyar Bumbung, Yulian Firdaus.
Menurutnya, mercon bumbung ini merupakan salah satu rangkaian dari Festival Ramadan Gebyar Bumbung yang dilaksanakan oleh Remaja Masjid Al Mukhlisin, Pemuda Macari dan warga masyarakat Dusun Macari. Mereka ingin membangkitkan kembali tradisi yang dahulu selalu dilakukan oleh masyarakat, hingga suasana Ramadan yang ada di Dusun Macari ini semakin kental.
Menurut Yulian, kegiatan ini sengaja dilakukan di dua tempat yang berbeda. Seratus lima puluh mercon dipasang di belakang Masjid Al Mukhlisin yang konon diyakini masyarakat Kota Batu sebagai salah satu Masjid tertua di Kota Batu. Separuhnya juga dipasang berderet di kolam kuno Macari yang berada tidak jauh dari Masjid.
Mercon bumbung ini tidak lain adalah meriam yang terbuat dari bambu. Alat yang merupakan permainan tradisional ini cukup popular dan dikenal seantero Nusantara. Cara memainkannya pun mirip dengan cara menyulut meriam sesungguhnya, hanya saja hawa panas dan dorongan meriam tidak dimanfaatkan untuk melontarkan peluru, namun hanya mengeluarkan suara yang menggelegar. Selain gebyar bumbung, di tempat tersebut juga dilaksanakan serangkaian kegiatan seperti lomba menggambar dan mewarna. Kegiatan lain yang dilaksanakan adalah pentas seni dan bazaar yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juni, 5 dan 12 Juli, serta lomba patrol pada 6 Juli mendatang. [nas]

Tags: