Depo Sampah GOR Tawangalun Hasilkan Gas Metan

depo sampah (1)Banyuwangi, Bhirawa
Depo sampah di lingkungan GOR Tawangalun, Banyuwangi kota, rencananya digunakan sebagai pilot project untuk menghasilkan gas metan. Rencana ini seiring kucuran dana dari Kementerian PU sebesar Rp 600 juta. Kementerian ingin mencoba gas metan bisa dihasilkan lewat depo sampah setelah Tempat Pembuangan Akhir Bulusan berhasil menciptakan gas metan. “Kami ingin mengurangi dan memanfaatkan sampah. Prinsipnya 3R (Reduce, Ricycle, Reuse),” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi, Arief Setyawan, Kamis (9/10).
Dengan cara ini, ia ingin memberikan contoh kepada masyarakat bahwa sampah bermanfaat bagi kehidupan. Bila depo sampah berhasil menghasilkan gas metan, ke depan ia merancang untuk memanfaatkan tong sampah di setiap rumah agar berfungsi sama. Arief lantas mengurutkan gambaran pengelolaan sampah. “Sampah itu dihasilkan oleh rumah tangga, dibawa petugas sampah ke depo, dan dari depo ke TPA,” ia menjelaskan.
Di setiap tahapan ini, Arief berharap masyarakat berkontribusi mereduksi sampah sebelum tiba di TPA. Soalnya, rumah tangga sebagai ujung tombak penghasil sampah, baik kering dan basah. Dengan begitu, pola pengelolaan sampah bisa disederhanakan. “Cari tempat untuk depo sampah itu susah. Karena masyarakat melihat sampah itu menjijikkan, padahal sampah dihasilkan oleh masyarakat sendiri.
Depo sampah GOR Tawangalun diharapkan bisa mengalirkan gas metan sebelum penjurian piala Adipura atau paling lambat akhir 2014. Pemanfaatan gas metan ini sekaligus mereduksi pengeluaran pembelian tabung gas. Sebelumnya, TPA Bulusan berhasil membuat gas metan dengan memanfaatkan tumpukan sampah lewat contolled landfill. Sampah ditimbun teratur hingga kurun waktu tertentu. Lantas timbunan sampah ini dipadatkan. Di timbunan sampah, puluhan pipa berlubang ditancapkan. Fungsinya agar gas metan masuk ke pipa dan menyalurkannya ke controlle landfill.
“Saat musim kemarau gas yang dihasilkan sedikit. Tapi akan meningkat 10 persen lagi saat musim penghujan. Ketika kemarau, kami biasanya sering membasahi sampah agar tetap mengeluarkan gas metan,” kata Arief. [nan]

Tags: