Deputi Inovasi LAN RI Nilai BPSDM Jatim Sukses Wujudkan Inovasi Pengembangan Pelatihan

Pemprov, Bhirawa
Para ASN yang telah melewati proses pelatihan di BPSDM Jatim didorong untuk terus meningkatkan inovasi dan kreatifitasnya. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Kajian dan Inovasi LAN RI Dr Tri Widodo Wahyu Utomo kepada para alumni Diklat BPSDM Jatim saat menghadiri Evaluasi Dampak Diklat Tahun 2022 di Hotel Haris, Malang, Kamis (2/6)

Tri Widodo mengungkapkan, alumni BPSDM Jatim harus dapat terus mengembangkan dirinya dari program pelatihan yang diikuti.
“BPSDM Jatim ini adalah The Leading of Innovation in Public Sector. Banyak sekali inovasi yang dihasilkan oleh BPSDM Jatim, baik dalam hal proses pembelajaran maupun administrasi pelatihan, saya melihat perkembangannya cukup luar biasa, karena selalu beradaptasi dengan perubahan yang begitu cepat.” Ungkap Tri Widodo.

Mengutip pendapat Picasso, Tri Widodo menambahkan, setiap orang terlahir sebagai orang yang kreatif. Masalahnya adalah bagaimana orang itu menjaga untuk tetap dan semakin kreatif saat dia tumbuh.

“Kreativitas adalah faktor utama kemajuan suatu bangsa. Bertransformasilah untuk menutup gap kreativitas yang ada antara apa adanya diri kita dengan apa yg bisa kita capai. Good is never enough, teruslah berkembang untuk menjadi luar biasa,” pungkasnya.

Dalam EDD yang dilaksanakan mulai tanggal 2 – 3 Juni 2022 tersebut juga dihadiri narasumber lainnya, yakni Dr Djuni Farhan dan Dedy Marquis dari universitas gajayana malang yang menghidupkan suasana dengan mengusung tema ‘How to stay self motivated’ . Tak hanya materi tentang bagaimana membuat perencanaan yang matang untuk menghindari stress, para peserta juga dilibatkan dalam berbagai aktifitas teamwork dan pengenalan potensi diri yang menggugah semangat.

Pelaksanaan EDD ini selain mengevaluasi para ASN yang telah mengikuti diklat juga mengali potensi yang dimiliki para alumni BPSDM Jatim. “Sejauh mana mereka memiliki potensi sebagai agen perubahan dilingkungan kerja masing-masing,” tutur Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai.

Aries mengatakan, anggaran yang digunakan untuk diklat para ASN merupakan anggaran pemerintah yang merupakan uang rakyat. Maka, sudah semestinya alumni diklat ini berlomba-lomba mewujudkan prestasi kerja yang kreatif dan inovatif untuk melayani masyarakat sebik-baiknya.

“Kita para ASN akan terus dituntut mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tercepat, mudah dan murah serta dapat dipertanggungjawabkan,” ujar aries.

Rangkaian terakhir dari kegiatan EDD ialah pengisian kuesioner yang ditujukan bagi para Alumni pelatihan, Atasan, rekan kerja dan staf agar diperoleh penilaian secara menyeluruh tentang output pelatihan yang didapat para Alumni. [tam]

Tags: