Derita Ahmad Fajar, Balita Gizi Buruk Asal Mojokerto

Ahmad Fajar balita gizi buruk asal Mojokerto saat ditimbang oleh neneknya Asmiatun yang setiap hari merawatnya. [kariyadi]

Usia 4 Tahun, Berat Badan Hanya 5,5 Kilogram dan Sekujur Tubuhnya Kaku
Kab Mojokerto, Bhirawa
Saat orang melihat kondisi Ahmad Fajar, balita asal Desa Mojoklumpuk, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto ini pasti tak kuasa. Betapa tidak, kondisi anak berusia empat tahun ini hanya bisa tergolek kaku di atas ranjang. Tidak ada gerakan tubuh yang bisa dia lakukan. Semua kebutuhan fisiknya dilakukan oleh sang nenek, Asmiatun.
Saat baru lahir, Fajar berat badan maupun ukurannya terbilang normal. Hanya saja menurut Asmiatun, belakangan sekujur tubuhnya tiba-tiba kaku dengan kulit keriput dan bolamata yang cekung ke dalam. Cerita keluarga, ketika terlahir Fajar memang sempat tidak menangis.
Asmiatun mengatakan, Fajar tiba-tiba mengalami gangguan pada tubuhnya sejak di tinggal ibu kandungnya meninggal dunia pada 2015 lalu, karena penyakit infeksi paru-paru saat Fajar masih berusia 18 bulan.
Melihat perkembangan Fajar yang memprihatikan seperti itu, keluarga sempat membawa ke dokter. Dari diagnosa dokter saat kelahiran, Fajar mengalami gangguan daya tahan tubuh akibat keracunan air ketuban saat dalam kandungan.
Kondisi Fajar dan keluarga sangat memprihatinkan. Tidak hanya kondisi fisiknya yang di luar normal anak pada umumnya, kehidupan Fajar dan kakaknya Galih yang kini berusia 12 tahun, hanya tinggal bersama neneknya. Ayahnya Fajar hanya sesekali membesuk sambil member uang untuk membeli susu. Fajar dan Galih sendiri merupakan anak kedua dari pasangan Yunita dan Rifa’i.
Informasi kondisi Fajar yang mengenaskan itupun viral dan menyebar dengan cepat lewat media sosial. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto pun langsung merespon Fajar yang kondisi tubuhnya kaku serta berat badannya menyusut itu.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Mojokerto, Susy Dwi Harini mengatakan, diagnosa sementara, Fajar di kategorikan sebagai pengidap gizi buruk. Hal itu disampaikan saat Dinkes bersama pihak desa di dampingi pihak kepolisian setempat melakukan pemantauan dan melakukan pengecekan kondisi Ahmad Fajar balita 4 tahun dengan berat badan hanya 5,5 kilogram itu.
Kata Susy, selama ini Dinkes melalui puskesmas setempat sudah melakukan pemantauan secara rutin kondisi Fajar. “Artinya, kita sudah melakukan pemantauan kondisi Fajar sejak 2015 yang lalu, pasca di tinggal ibunya meninggal,” terangnya.
Susy menambahkan, dalam pemantauan dan pengecekan kondisi Fajar yang dilakukan kali ini, pihak Dinkes tidak bisa memutuskan penyakit yang dialami. “Bukan kewenangan kita untuk mendiagnosa, kita serahkan kepada dokter yang akan menangani,” jelasnya.
Disinggung apakah Fajar itu terbilang sebagai gizi buruk, Susy tak menampik. “Melihat kondisi Fajar yang kian memburuk dengan berat badan hanya 5,5 Kg dalam usia 4 tahun, Fajar bisa di kategorikan mengalami gizi buruk. Normalnya jika anak berusia 4 tahun itu beratnya bisa mencapai 10 Kg,” katanya.
Menurut Susy, Dinkes berkomitmen akan mengawal kesembuhan Fajar hingga membaik. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto bersama pemerintah desa dan polisi berhasil membujuk Asmiatun sang nenek, agar Fajar di bawa ke rumah sakit RA Basuni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto untuk mendapatkan perawatan, Rabu(10/4). Kini balita tak berdosa ini tengah menunggu uluran tangan dan simpati masayarakat, untuk kesembuhannya dan masa depannya. [kariyadi]

Tags: