Desa Banyuputih Situbondo Ikrarkan Diri Jadi Desa Wisata Holtikultura

Kades Banyuputih Juharto saat menunjukkan potensi lahan tanaman subur dan indah cocok untuk dijadikan desa wisata unggulan holtikultura di Kota Situbondo. [sawawi/bhirawa].

(Kaya Lahan Subur)

Situbondo, Bhirawa
Keinginan Desa/Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo untuk menjadi ikon desa wisata di Kota Santri mendekati kenyataan. Ini setelah orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo, Dadang Wigiarto bersama Wabup Yoyok Mulyadi mengunjungi sejumlah potensi unggulan di Desa Banyuputih baru baru ini. Usai berkunjung ke Desa Banyuputih Bupati Dadang Wigiarto dan Wabup Yoyok di dampingi Kades Juharto merasa optimis atas terwujudnya Desa Wisata setelah ada investor yang berminat untuk menanamkan modalnya.
Kades Banyuputih Juharto mengatakan wilayahnya kaya akan potensi unggulan tanaman holtikultura karena masuk daerah agraris yang sangat subur. Juharto secepatnya akan menyesuikan lahan tersebut dengan alam holtikultura untuk dijadikan destinasi tanaman semangka dan melon. “Nanti tanaman buah semangka atau melon bisa dimakan sendiri oelh pengunjung dangan harga yang sangat terjangkau,” aku Juharto.
Masih kata Juharto, dengan polesan dan inovasi baru, keinginan untuk memiliki Desa wisata di kawasan kantor Balai Desa yang baru akan secepatnya terealisasi. Program ini sangat seirama, aku Juharto, karena tahun ini bertepatan dengan peresmian Kantor Balai Desa baru pada 5 Oktober 2018 mendatang. “Kami saat ini juga fokus kepada desa wisata unggulan holtikultura, kami juga akan memoles sebuah telaga biru yang masih asli dan perawan untuk dikembangkan menjadi ikon wisata baru di Desa Banyuputih,” papar juharto.
Khusus telaga biru ini, lanjut Juharto, memiliki nuansa alam yang indah karena ada sejak jaman Belanda dahulu kala. Juharto sangat optimis dalam waktu dekat ada sejumlah investor yang tertarik untuk menggarap Telaga Biru menjadi destinasi yang membanggakan dan dapat memikat para wisatawan. “Bupati dan Wabup setuju untuk mengembangkan telaga biru ini menjadi desa wisata unggulan dan bisa dikembangkan sehingga dapat menopang program tahun kunjungan wisata 2019,” ungkap Juharto.
Selain membutuhkan sentuhan tangan dari para investor, urai Juharto, pembangunan desa wisata holtikulturan dan telaga biru harus dilakukan beberapa gerakan inovasi terbaru. Sehingga para pengunjung semakin tertarik untuk mendatangi dua tempat destinasi baru di Kota Santri tersebut. “Saya sangat optimis, jika ini benar benar digarap maka para pengunjung akan ramai datang kesini. Ini yang kami kerjakan dengan berbagai elemen di Desa Banyuputih, sehingga menjadi kenyataan,” pungkas Juharto. [awi]

Tags: