Desa Glindah Kab.Gresik Raih Desa Tangguh Bencana

Kades Sutri saat menerima penghargaan dari Bupati Sambari Halim Radianto dan Wakil Bupati Gresik Moch Qosim. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Meraih prestasi, tentu menjadi impian setiap pejabat. Apalagi prestasi yang diraih melibatkan banyak warga. Tentu itu menjadi point tersendiri. Seperti diraih Sutri, Kepala Desa (Kades) Glindah, Kec  Kedamean ini. Karena keberhasilannya dalam melakukan penangulangan bencana secara mandiri,  Sutri meraih penghargaan dari Propinsi Jatim.
Penghargaan itu diserahkan secara langsung oleh Bupati Gresik Sambari Halim Radianto didampingi Wakil Bupati (Wabup) Gresik Moh Qosim kepada Kades Sutri. Penghargaan diserahkan usai pelaksanaan upacara dalam rangka peringatan HUT Provinsi Jatim ke 72 di halaman Kantor Bupati Gresik, Senin (16/10) kemarin.
Menurut Sutri, seluruh warga di Desa Glindah yang jumlahnya kurang lebih 900 Kepala Keluarga (KK), semuanya sudah dibekali dengan wawasan tanggap bencana. ”Seluruh masyarakat di desa kami sudah berpartisipasi aktif dan mandiri dalam menanggulangi bencana,” katanya.
Sutri mengaku bersyukur atas penghargaan yang diraihnya. Tentunya ini menjadi kebanggan tersendiri bagi warga desa Glindah atas penghargaan yang telah diraih. Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto usai menjadi inspektur upacara peringatan HUT Provinsi Jatim ke 72 mengatakan, hendaknya Desa Glindah menjadi penyemangat bagi desa-desa lainnya, khususnya dalam hal tanggap bencana.
”Agar desa-desa lain dapat menjadi desa tangguh bencana. Sebagai bagian dari program pemerintah dalam pengurangan resiko bencana,” ujarnya.
Menurutnya, lomba desa tangguh bencana merupakan kompetensi rutin yang digelar tiap tahun guna mendorong kesiapan warga dan pemangku kepentingan di daerah yang berada di kawasan rawan bencana. Pada tahun ini, lomba desa tangguh bencana tingkat Jatim diikuti 19 kabupaten/kota.
”Dalam hal kesiapsiagaan masyarakat selama ini cukup teruji. Terlebih dengan keberadaan relawan selalu berada di garda depan dalam upaya mitigasi maupun pembentukan masyarakat yang tanggap bencana,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut bupati, penanganan sektor kebencanaan tentu saja harus dilakukan terpadu dan berkesinambungan. Peningkatan kapasitas warga dalam menghadapi resiko bencana harus berbanding lurus dengan kebijakan pembangunan yang berpihak pada upaya pengurangan resiko yang ditimbulkan. [eri]

Tags: