Desa Jembul Kabupaten Mojokerto Jadi Sasaran TMMD Ke-102

Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf  Nuryakin, S.Sos  (kiri) meninjau lokasi TMMD di Desa Jembul, Jatirejo, Kab Mojokerto, Jawa Timur. [kariyadi/bhirawa]

(Terpencil dan Terisolir)

Kab Mojokerto, Bhirawa
TMMD Reguler Ke – 102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto memilih Desa Jembul Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur sebagai sasaran.  Dipilihnya Desa Jembul sebagai sasaran dalam TMMD kali ini bukan tanpa alasan namun sudah melalui berbagai pertimbangan dari beberapa aspek. Diantara alasannya yakni karena kawasan tersebut selama ini, terpencil, terisolir dan terpinggirkan.
Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf  Nuryakin, S.Sos mengungkapkan hal itu saat melakukan kunjingan ke lokasi TMMD yang lokasinya berada di kawasan ujung barat Kabupaten Mojokerto tersebut.
“Dipilihnya lokasi Desa Jembul ini karena faktor geografi, demografi dan kondisi sosial yang ada di Desa Jembul sangat beralasan untuk digelarnya TMMD,” ujar Kasdim, Senin (16/7).
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program lintas sektor Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat yang dilaksanakan setiap tahun khususnya di daerah terpencil, terisolasi dan terpinggirkan. TMMD ini dilaksanakan dengan tujuan mendorong percepatan pembangunan di daerah.
“Secara geografi, Desa Jembul memang termasuk daerah terisolir yang terletak di daerah perbukitan dan kawasan hutan,” imbuh  Mayor Inf Nuryakin S,sos.
Kasdim menjelaskan, luas wilayah Desa Jembul hanya 45 hektar, dengan batas di sebelah utara Hutan/Desa manting, sebelah timur hutan/Desa Ngembat, sebelah selatan berbatasan dengan hutan/Kabupaten Malang dan sebelah Barat dengan hutan/Desa Rejosari.
“Secara administrasi, Desa Jembul terbagi atas satu Dusun, dua RW dan empat RT.  Ini termasuk desa kecil. Demikian pula secara demografi, penduduk Desa Jembul hanya 97 KK atau 303 jiwa,” tandasnya.
Sedangkan dari aspek kondisi sosial, walaupun Desa Jembul memiliki banyak potensi alam seperti wisata alam dan wisata buatan serta hasil pertanian seperti kopi, ubi, porang (sejenis umbi-umbian), kacang tanah, petai dan lain-lain, yang dapat diolah, namun hingga kini potensi tersebut belum dimaksimalkan.  Itu semua, salah satunya karena keterbatasan infrastruktur pendukung seperti jalan dan lain-lain.
Untuk itu, dalam TMMD kali ini, pembangunan (membuka) dua ruas jalan tembus yakni ruas Jembul – Rejosari dan ruas Jembul – Ngembat, menjadi sasaran utama.
” Dengan dibuatnya jalan tembus tersebut, ke depan akan memudahkan akses masyarakat sehingga distribusi barang dan jasa lebih efektif dan akan meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkas perwira dengan pangkat satu melati ini. [kar]

Tags: