Desa Kab Sidoarjo Batal Dapat Anggaran Rp1 M

anggaran-desa-2Sidoarjo, Bhirawa
Harapan desa agar bisa mengelola anggaran Rp1 miliar seperti yang dijanjikan kalangan dewan beberapa waktu lalu akhirnya pupus. Pasalnya, tahun 2015 desa hanya mendapat kucuran dana sekitar Rp160 juta dari APBN.
Padahal untuk menyambut pemberian anggaran Rp1 miliar itu Pemkab Sidoarjo sudah menyiapkan sumberdaya perangkat desa. Salah satunya, dengan beberapa pelatihan dan bimbingan teknis terkait pengelolaan anggaran.
Bukan hanya itu, Pemkab juga sudah memberi pembekalan kepada perangkat desa terkait pelaporan anggaran dan aturan yang menjadi landasan. Kenyataannya, janji desa mendapat anggaran Rp1 miliar hanya isapan jempol belaka.
Asisten I (pemerintahan) Pemkab Sidoarjo, Asrofi mengatakan, sebenarnya sudah ada instruksi dari pusat untuk mempersiapkan sumberdaya perangkat desa dalam mengelola anggaran Rp1 miliar itu. Sehingga pihaknya menggelar sejumlah pelatihan dan bimbingan teknis, termasuk memberi bekal kepada perangkat terkait pengelolaan anggaran.
Asrofi menegaskan, pihaknya mendapat informasi dari pusat jika anggaran Rp1 miliar untuk tiap desa tak jadi direalisasikan. ”Anggaran Rp1 miliar untuk tiap desa tak jadi dialokasikan. Pihak desa hanya mendapat alokasi dana Rp160 juta,” tandas Asrofi.
Menindaklajuti hal itu, Asrofi sudah mengumpulkan perangkat desa dan mensosialisasikan terkait batalnya alokasi anggaran Rp1 miliar itu. Terlihat raut wajah kecewa dari perangkat desa yang sebelumnya berharap agar pembangunan di desa bisa lebih baik dengan alokasi anggaran sebesar itu.
Perangkat desa sudah dikumpulkan di Kantor Pemkab Sidoarjo dan diberi penjelasan terkait batalnya anggaran itu. Ketika ditanya alasan batalnya alokasi anggaran Rp1 miliar, Asrofi mengaku tak tahu pastinya. Namun, salah satu alasannya karena APBN tak mampu. Meski alokasi anggaran untuk desa senilai Rp1 miliar tak jadi, namun pelatihan dan pembekalan terkait pengelolaan anggaran bisa dijadikan pegangan bagi perangkat desa dalam mengelola keuangan. Apalagi, selama ini desa mendapat Dana Alokasi Desa (DAD), Blockgrand dan sejumlah alokasi dana lainnya, terutama dari Pemkab Sidoarjo.
Batalnya alokasi anggaran Rp1 miliar untuk desa itu membuat perangkat desa kecewa. Apalagi, rencana itu sudah diinformasikan kepada masyarakat, sehingga mereka berharap pembangunan di desa bisa lebih baik lagi. ”Tentu saja kita kecewa. Kan alokasi anggaran Rp1 miliar itu sudah digembar-gemborkan oleh DPR, maupun Capres kala itu,” ujar salah satu perangkat desa yang enggan disebut namanya.
Setelah mendapat kabar jika desa mendapat anggaran Rp1 miliar, sejumlah program sudah disiapkan. Mulai pembangunan gorong-gorong, perbaikan fasilitas desa, perbaikan jalan dan lainnya. [hds]

Tags: