Desa Ngadirejo Kabupaten Probolinggo Terdampak Erupsi Bromo Terparah

Wabup Timbul cek air di desa Ngadirejo.

(PVMBG Imbau Warga Probolinggo Bersihkan Atap dari Abu Vulkanik)

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Wakil Bupati Probolinggo Drs HA. Timbul Prihanjoko bersama tokoh adat Tengger Supoyo, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi beserta pejabat OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait melakukan peninjauan kesiapsiagaan daerah terdampak siklus lima tahunan erupsi Gunung Bromo.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Timbul beserta Kepala OPD terkait, tokoh masyarakat Tengger dan Forkopimka Sukapura, Rabu 27/3 meninjau langsung kondisi terkini Desa Ngadirejo Kecamatan Sukapura yang notabene paling parah terdampak erupsi. Paparan abu vulkanik ini terlihat jelas menutupi atap warga dan hamparan tanaman perkebunan masyarakat.
Perhatian utama langsung ditujukan kepada kondisi kegiatan belajar mengajar di SDN Ngadirejo. Motivasi dan support disampaikan kepada segenap tenaga pengajar dan siswa-siswi agar mereka tetap semangat belajar di tengah erupsi ini. Beberapa tandon air milik warga masyarakat juga tidak luput dari perhatian Wabup Timbul dan Kepala OPD Kabupaten Probolinggo. Saat itu tim langsung melihat pasokan dan uji kualitas air dan ternyata aman dari paparan debu vulkanik.
Untuk menentukan solusi terbaik bagi masyarakat, saat itu pula di Balai Desa Ngadirejo Wabup Timbul langsung memimpin hearing bersama tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tenaga kesehatan setempat untuk mendengar langsung keluhan masyarakat selama masa erupsi. Keluhan utama masyarakat saat ini adalah dampak terhadap pertanian dan peternakan serta persiapan ketersediaan air bersih apabila erupsi semakin parah.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Desa Ngadirejo Saptono mengemukakan, untuk masalah pertanian masyarakat masih diuntungkan dengan musim hujan. Meskipun intensitas hujan tidak setiap hari namun karena rata-rata usia tanaman perkebunan juga relatif tua dan siap panen maka sebagian besar tanaman perkebunan masyarakat itu masih mampu bertahan di tengah guyuran abu ini.
“Yang sangat kami butuhkan saat ini adalah ketersediaan pakan ternak. Rumput segar sebenarnya masih bisa dicari di sekitar bukit teletubis, tapi itu membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Seperti erupsi sebelumnya, ibaratnya kami harus mengeluarkan biaya tiga kali lipat agar ternak kami tetap hidup,” keluhnya.
Sedangkan untuk kondisi kesehatan warga berdasarkan laporan Bidan Desa Ngadirejo, melalui posyandu pada tiga dusun diketahui puluhan lansia dan balita termasuk beberapa ibu hamil terdampak skala ringan dan tidak berpotensi ISPA. Hal ini sudah tertangani dengan baik melalui pembagian masker dan obat-obatan ringan, bahkan sudah teragendakan pengobatan massal untuk mencakup masyarakat lebih luas lagi.
Setelah mendengar langsung keluhan warga dan melihat langsung kondisi terkini daerah terdampak erupsi tersebut, Wabup Timbul bersama tim segera menentukan langkah-langkah cepat yang harus segera diambil. Diantaranya adalah segera menyiapkan bantuan terpal. Karena terpal ini dibutuhkan warga pemilik ternak untuk digunakan menutupi kolam air darurat untuk mencuci rumput yang terpapar debu vulkanik.
“Kami telah menyerap informasi dan keluhan masyarakat, InsyaAllah akan kita penuhi kebutuhan utama masyarakat ini seperti terpal dan persiapan bantuan air bersih jika nanti kondisi semakin tidak terkendali. Selain itu kunjungan bersama OPD terkait ini juga bertujuan agar bisa menentukan bantuan apa yang bisa disalurkan sesuai dengan kapasitas masing-masing OPD,” tandasnya.
Gunung Bromo terus mengalami erupsi secara fluktuatif. Abu vulkanik dan pasir terus menyembur dari puncak kawah. PVMBG mengimbau warga yang terdampak abu vulkanik secara berkala membersihkan atap rumahnya dari abu untuk mencegah rumah ambruk. Untuk itulah kami bersama-sama mulai besok akan melakukan kerja bakti untuk pembersihan rumah penduduk yang terdampak abu vulkani bromo tersebut, tambahnya.(Wap)

Tags: