Desain APD RS UMM Akan Diproduksi Pemprov Jatim

Inilah APD buatan RS UMM yang akan diprodoksi masal untuk menangani Covid-19.

Malang, Bhirawa
Ketua Satgas Penanganan Covid 19 RS Universitas Muhammadiyah Malang, (UMM) dr Thontowi Djauhari, membenarkan Bakorwil Malang telah mengambil blue print desain APD (Alat Perlindungan Diri) Cover All itu. Untuk kemudian akan diproduksi Pemprov Jatim.
Dr Thontowi optimis pemerintah Provinsi Jatim bisa menggerakkan UMKM untuk memproduksinya lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan tenaga medis. ”Saya percaya Tim Pemprov bisa menggerakkan UMKM untuk memproduksi,” katanya.
Menurut Thontowi, kebutuhan APD di RS UMM sudah mencukupi. Sementara sekarang tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi apabila ada lonjakan pasien Virus Corona atau Covid-19 sebulan ke depan. Juga menghitung kebutuhan APD untuk menangani Covid-19 setidaknya sekali menangani pasien ditaksir membutuhkan 18 cover all. Hal itu sesuai perhitungan mulai dari UGD, Poli, ruangan dikali tiga sift.
“Maka, minimal RS menyediakan seribu cover all. Karena perang kita dua bulan lagi. Untuk APD biasa minimal memiliki 4 ribu unit. Kalau pakai yang mahal semua RS bisa kolabs,” katanya.
Menurut Thontowi, pakaian cover all yang diproduksi RS UMM dikisaran harga Rp200 ribu per potong. Hal itu sudah sesuai standar keamanan medis. Kalau tidak menangani pasien Covid-19 bisa pakai APD yang biasa Rp50 ribuan.
Thontowi menjelaskan, UMM juga mempunyai produk unggulan lain yang berfungsi menaikan imun tubuh serta mencegah radikal bebas. Misalnya produk yang dibuat dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan UMM, Prof Dr Elfi Anis Saati, yang tengah mengembangkan minuman sehat berantioksidan berbahan baku sari bunga mawar merah.
Upaya menghentikan penyebaran Covid-19, tandas Thontowi, tidak bisa dilakukan satu pihak. Butuh uluran tangan seluruh elemen masyarakat. Pemerintah pun mengapresiasi Kampus Putih. Misalnya baru – baru ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) telah mengkoordinasikan upaya pembuatan APD bagi petugas medis yang menangani Covid-19. Yakni dengan mempertemukan suplier bahan baku dengan RS UMM yang memproduksi baju APD.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak dalam sebuah kesempatan, beberapa waktu lalu mengatakan, Pemprov Jatim sangat hati-hati dalam upaya pengadaan APD untuk petugas medis ini. Karena harus sesuai standar keamanan bagi pemakainya. Pemprov Jatim, kata Emil juga telah meminta blue print baju pelindung diri cover all dari RS UMM untuk diproduksi lebih banyak.
“Kami sudah kontak dengan RS UMM di sana sudah membuat APD menggunakan dua bahan Parasut Ripstop T190 atau Poly Propylene Spun Bonded. Pakaian ini sudah bisa memberikan pakaian kedap dari cairan,” kata Emil.
Bakorwil sekarang tengah berkoordinasi dengan UMM untuk memproduksi sesuai standar, karena setelah dijahit harus disemprot disinfektan.
Hingga berita ini dirilis, beberapa pihak juga tertarik untuk memproduksi masal. Misalnya penjajakan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Contoh dan blue print desain APD RS UMM sudah diterima pihak Pemprov Jawa Tengah. [mut]

Tags: