Gresik, Bhirawa
Ratusan warga Kroman , Lumpur dan Kebungson, Kecamatan Kebomas melakukan aksi unjuk rasa ke pelabuhan Gresik Jasa Tama (GJT), Kamis (14/11). Mereka minta GJT, pelabuhan curah itu agar kembali beroperasi setelah sekitar enam hari tidak beroperasi akibat didemo warga.
Menurut warga, tidak beroperasinya GJT itu tidak hanya timbulkan banyak
penganguran sopir, sejumlah warung di sekitar GJT juga sepi. Sementara, dana CSR (Corporate Social Responsibilty) yang selama ini rutin diterima warga juga distop.
Yang menarik, aksi itu dipimpin langsung M. Thohirin, mantan anggota DPRD Gresik yang dikenal cukup vokal ini. Meski ditengah terik panas matahari, tak membuat Thohirin surut nyali lakukan orasi.”Mana para sopir truknya? Ayo suruh masuk ke dernaga kerja kembali..Jangan takut.” teriak Thohorin.
Mewakili warga, Thohirin minta manegement PT. GJT beroperasi lagi. Jika ada pihak lain mencoba menghalagi dan melarang GJT beroprasi, bersama warga Thohirin siap melakukan perlawanan.
Menurut Thohirin, selama ini pihak GJT sudah memberi banyak kontribusi untuk warga. Setap bulan warga terdampak mendapat dana CSR. Besarny,a, setiap RT sekitar Rp. 3 juta lebih. Itu sudah berlangsung sejak lama.
Ditambahkan Thohirin, jika ada penghadangan terhadap sopir truk batu bara kata Thohiin, itu dilakukan sekelompok mafia dan bukan warga. Selama ini, tambah lelaki selalu berambut gondrong ini, juga belum pernah terjadi ada warga meninggal karena polusi batu bara.”Karena itu, kami minta GJS mulai hari ini beroperasi lagi. Kami siap mengawal sampai titik darah penghabisan,” tegasnya.
Aksi yang digelar warga ini merupakab aksi tandingan yang dilakukan warga sebelumnya. Merasa rumahnya tercemar polusi batu bara, ratusan warga yang kontra GJS melakukan aksi sama. Mereka minta GJS ditutup karena debu dari aktifitas bongkar muat di pelabuhan GJT sangat mengganggu warga. [eri]