Desak Naikkan Honor Guru PAUD, FP2EM Datangi Dispendikbud

Pengurus FP2EM melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo perihal permintaan kenaikan gaji guru PAUD. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Puluhan aktivis Forum Pemerhati Pendidikan dan Ekonomi Masyarakat (FP2EM) Kabupaten Situbondo mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka memprotes kurangnya perhatian Pemkab terhadap nasib guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jumat (10/7) lalu.
Tuntutan ini dipicu oleh keberadaan guru PAUD di Situbondo yang hanya menerima honor Rp900 ribu per tahun.
Menurut Ketua FP2EM, Fathor Zainullah, protes FP2EM itu diungkapkan saat melakukan audiensi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Situbondo kemarin. Puluhan Pengurus FP2EM menilai honor tidak layak dengan perjuangan dan pengabdian para guru PAUD yang punya andil besar dalam kemajuan dunia pendidikan. ”Kami minta agar honor itu dinaikkan sesuai dengan kelayakan,” pinta Fathor.
Fathor menjelaskan, dirinya mendapatkan keluhan dari para guru PAUD, karena merasa kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Para guru, sebut Fathor lagi, hanya menerima honor sebesar Rp900 ribu per tahun. ”Kalau saya amati guru PAUD itu hanya menerima HR (honor) mengajar sebesar Rp75 ribu per bulan. Ini sangat tidak layak jika diukur dengan kebutuhan saat ini,” teriak Fathor.
Sehingga Fathor meminta Dispendikbud Kabupaten Situbondo lebih memperhatikan kesejahteraan para guru PAUD, mengingat tugas mereka sangat berat sebagai tenaga pendidik. Fathor juga meminta Dispendik Kabupaten Situbondo melakukan terobosan sebagai pengambil kebijakan untuk menaikan honor guru PAUD.
“Nanti hasil dari usulan ini akan kami tembuskan ke DPRD Kabupaten Situbondo,” ujar Fathor.
Sementara itu, Kepala Dispendikbud Situbondo, Ahmad Djunaidi, mengaku aspirasi yang disampaikan FP2EM memiliki makna dan keinginan yang sama dengan dirinya. Setiap tahun, pihaknya selalu mengajukan kenaikan honor untuk kalangan guru PAUD. Tahun lalu honor guru PAUD hanya 450 ribu pertahun dan tahun ini naik menjadi Rp900 ribu. ”Kami menilai meski ini ada kenaikan, honor sebesar itu masih belum layak,” ucap Djunaidi.
Sebenarnya, lanjut Djunaidi, pihaknya selalu mengajukan kenaikan, namun karena keterbatasan anggaran, baru bisa mengalokasikan honor sebesar itu. Kedepan, akan mengajukan kenaikan honor guru PAUD melalui Perubahan APBD 2020. Sehingga Djunaidi meminta FP2EM ikut mengawal usulan kenaikan honor itu. ”Mari kita kawal usulan secara bersama – sama. Semoga usulan ini bisa diterima,” pungkas mantan Kadisnaker Kabupaten Situbondo itu. [awi]

Tags: